Trending Topics

.

.

Wednesday, October 19, 2011

Rose dan Ilalang

Angin malam menderu
Jawab tanyaku,
Namun beribu sayang, tak ada yang bisa bantu terjemahkannya untukku
Tidakpun kau yang hanya terpaku

Aku diam bukan mati
Bukan pula menyerah tanpa bukti
Tapi aku lelah, lelah..
Dan bukan salahku jika terhapus sudah segala angan tentangmu
Segala rencana indahku yang bertahun sudah kusimpan disini
Di hatiku yang tak tersentuh

Bayangkan, bayangkan!
Ketika memoar-memoar lalu menguar disini
Serpihan-serpihannya menawan malam
Menerjangku, membunuhku dalam kelam

Lewat tingkap rapuh kulihat itu,
-padang ilalang yang menari-
Angin berhembus kencang padanya
Melenggokkannya kesana kemari
Dari celah tipis diantaranya
Mengintip daku pada cahaya
Terbakar hampa..

Wahai tangkal mawar angkuh yang berdiri di taman sana,
Mawarku yang kucinta..
Lihatlah kemari
Bawa serta inderamu dan rasakan soal diri ini
Kadang, meski damai nampak dari tepi
Di lubuknya aku merana begini
 Aku rumpun ilalang yang diterpa sepi
Angin kemarau yang mengajakku menari
Sambil membakar hati
Hingga nanti habis sudah kisah dan kau tak pernah mengerti
Mengenai mengapa gerombolan kapas-kapas putih menerpamu setiap senja
Kuberitahu,
Itu apa yang kukirim padamu
Sebentuk tulus mengenai apa yang tertanam di hatiku
Cintaku..
Yang tepaut jauh meski jelas kulihat dirimu

No comments:

Post a Comment