Trending Topics

.

.

Wednesday, October 19, 2011

Tentang Sayapku

Aku membisik semu dalam jemu                               
Betapa mujur seorang bak diriku ada ditengah kalian
Hujan masih menderai menerjang di luar
Kala kita sembunyi di dalam, berlindung dalam ironi

Waktu bergulir tak akan berubah lamanya
Dan hanya tinggal sedikit sampai kita harus benar benar melepas usaha
Selama ini bukan kita diam saja
Kita punya tekad, menyala-nyala bagai rumpun kering padi yang disulut api
Tapi apalah nyalanya kala hujan diluar tak kunjung reda

Kemarin gerimis saja,
Kita lalu berlarian di stasiun
Meniup sari-sari dandelion basah meski tahu tak akan terbang mereka itu
Melukis senja yang menyala-nyala
Menanti bulan sambil menggoda setitik terang di ufuk barat sana
Hingga langit kembali mendung ketika belum sempat kita lihat matahari yang hendak pergi

Bukan soal kalian bisa membawaku terbang
Lebih dari itu, aku beruntung karena kalian yang jaga tekad di hatiku agar tak padam
Kalian yang yakinkan aku
Jika memang tak ada hari cerah untuk kita
Kita bisa bawa itu kemari
Dan kalian pula yang buatku berani
Menerjang hujan deras diluar
Berlarian di peron mengejar laju kereta
Hingga suatu ketika aku berhasil sudah gapai ekornya

Hatiku damai kala kulihat kalian melambai tangan untukku
Angin yang berhembus membisik kata “Selamat berhasil”
Dan kulihat setitik terang disana
Kala mulai kurasakan angin sejuk menerpa
Bukan lagi kelembapan putus asa

Kini akan kuteruskan sendiri
Jalan setapak yang telah kalian tunjuki
Janji saja, jika suatu saat nanti kita akan kembali jumpa
Melepas dahaga akan rindu yang tak terukur
Kala kita telah tapaki dunia baru
Dunia yang akan datang dimana kita tak lagi kejar kereta di peron
Melainkan kereta itu yang antar kita
Untuk kembali,
Mengenang masa sulit yang berhasil sudah kita lewati

Rose dan Ilalang

Angin malam menderu
Jawab tanyaku,
Namun beribu sayang, tak ada yang bisa bantu terjemahkannya untukku
Tidakpun kau yang hanya terpaku

Aku diam bukan mati
Bukan pula menyerah tanpa bukti
Tapi aku lelah, lelah..
Dan bukan salahku jika terhapus sudah segala angan tentangmu
Segala rencana indahku yang bertahun sudah kusimpan disini
Di hatiku yang tak tersentuh

Bayangkan, bayangkan!
Ketika memoar-memoar lalu menguar disini
Serpihan-serpihannya menawan malam
Menerjangku, membunuhku dalam kelam

Lewat tingkap rapuh kulihat itu,
-padang ilalang yang menari-
Angin berhembus kencang padanya
Melenggokkannya kesana kemari
Dari celah tipis diantaranya
Mengintip daku pada cahaya
Terbakar hampa..

Wahai tangkal mawar angkuh yang berdiri di taman sana,
Mawarku yang kucinta..
Lihatlah kemari
Bawa serta inderamu dan rasakan soal diri ini
Kadang, meski damai nampak dari tepi
Di lubuknya aku merana begini
 Aku rumpun ilalang yang diterpa sepi
Angin kemarau yang mengajakku menari
Sambil membakar hati
Hingga nanti habis sudah kisah dan kau tak pernah mengerti
Mengenai mengapa gerombolan kapas-kapas putih menerpamu setiap senja
Kuberitahu,
Itu apa yang kukirim padamu
Sebentuk tulus mengenai apa yang tertanam di hatiku
Cintaku..
Yang tepaut jauh meski jelas kulihat dirimu

Friday, October 14, 2011

Epilogue

A voice calls out my name
So I open up my eyes
Please wipe away
The tears from your face
And you'll see before you
The trees covered in dew
Are sparkling
Take my hand and we shall go
To our own place, no one else knows
Together we shall dance The Pas de Deux
Before I must bid you, Adieu
Drifting gently through the scenes
Of all the stories in my dreams
How long I must explore this Labyrinth
Before the dreams I hold in my heart will finally come true..

Monday, October 10, 2011

Autumn Breeze


What a beautuful playing, thanks for this:)

#3

My Will
Jejak yang kau torehkan di jalan tersapu ringan oleh angin
Tapi tidak dengan yang dihatiku my dear
Apa maumu, beritahu aku..
Berbicaralah dengan jelas dihadapanku
Entah itu akan menyakitiku atau tidak,
Setidaknya itu bisa membawaku belajar mengenai kenyataan
Dan soal kita,
Tak akan selamanya melayang dalam kehampaan begini
Aku berfikir jelas apa yang aku rasakan terhadapmu hanya sepihak
Dan seharusnya tak ada hal yang membuatku bertahan lebih lama dari ini
Tapi kau, aku..
Aah, impianku buat segalanya terasa nyata
Dan aku teracuni olehnya..
My dear, selamatkan aku,
Atau jika kau tak berkenan, selamatkan saja impianku
My Will, when we’re there..
Sekali lagi, maaf ini hanya sepihak..

In A Rainy Day

Ah, mendung..
Bisakah aku kembali pada saat hari masih cerah kemarin?
Bukan aku benci juga, padamu..
Hanya saja, kau tanpa kau sadari bawa kelammu kemari
Bawa aku kembali pada memoriku dibawah naunganmu yang kurang lebihnya sendu

Aku tak mengerti sejujurnya,
Ada milyaran kepala manusia di bumi ini
Dan hebatnya, tak ada satupun yang punya isi sama
Itu kehebatan Tuhan, dan tantangan buat manusia sepertiku
Yang samasekali tak punya daya untuk terka semua itu

Aku berfikiran, karenamu..
Mungkin memang sebenarnya tak ada orang jahat di dunia ini
Yang jahat itu iblis, lagi pula mengapa kita harus menanggung dosa kita jika iblis yang punya ingin akan itu
Dan bukan sebatas begitu saja,
Kurasa, tak semua orang jahat berniat jahat

Kau, aku tahu luka hati tak bisa ditawar..
Tapi luka hati itu abstrak kan?
Sebatas hanya muncul dari satu pihak, bukankah begitu?

Aku tahu hatiku terlalu keras untuk dapat tergores,
Hatiku terlalu tebal untuk dapat tersayat oleh kata kata yang kau maksudkan untuk itu
Aku tahu hatiku ini terlalu bodoh untuk dapat mengerti bagaimana hatimu..
Setelah waktu kita berputar ada porosnya masing masing
Hei, siapapun disana, beritahu aku..
Akan batas batas yang ada disini
Mengenai sebagaimana seseorang masih bisa disebut baik,
Mengenai seberapa kebodohan seseorang saat ia masih layak disebut pintar

Sesuatu yang samar tak seharusnya tegaskan sesuatu
Jika menurut hatimu benar, bukan berarti menurut yang lain pun begitu
Aku bahagia pernah miliki kalian dalam hidupku
Kalian tahu, kalian adalah atmosferku
Dan aku, aku hanyalah sebatang hampa manusia yang kalian naungi
Aku tak akan berada sehampa dan sebahagia ini tanpa kalian
 Tapi sebagaimana manusia yang lain aku hanya mampu meruntuhkan kalian
Memaksa kalian meredup perlahan setelah jutaan tahun kalian saring sinar matahari untukku
Membuat kalian menipis setelah jutaan tahun menghangatkanku
Dan melubangi kalian dengan setiap perlakuan bodohku yang menyakiti kalian

Maafkan aku, aku tak bisa lebih berguna lagi bagi kalian..
Aku hanya mampu tanam pepohonan kecil di tamanku yang kudedikasikan untuk kalian
Meski begitu, kalian tetap berhak memutuskan
Kalian boleh tetap disini, menemaniku melanjutkan sisa waktuku,
Atau kalian boleh pergi
Tinggalkan aku yang hanya menunggu waktu sampai suhu dingin angkasa membekukanku
Sampai sinar matahari kemudian memanggangku
Dan semesta menghancurkanku bersama tamanku..
Membuatku bertebaran bagai debu kosmik yang melayang tak punya hendak
Atau kuharap, sangat sebenarnya..
Kalian bisa menunggu sampai kejutanku siap
Kejutanku untuk kalian
Saat bunga bunga di taman kecilku merekah
Dan memperbarui segalanya diantara kita
Oksigen yang usang, ozon yang menipis, semuanya kembali
Lalu bahagia berhembus lagi
Sampai hujan yang akan datang
Dan aku tak tahu apa aku masih pantas untuk itu..


Hujan di Sabtu, 8 Oktober 2011
Yuanita W.P

Tomat Sebagai Bahan Masakan Mediterania dan Manfaatnya Bagi Tubuh

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
          Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari kelarga solanaceae. Tumbuhan yang sangat familiar bagi masyarakat di belahan dunia manapun ini berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Buah yang kaya vitamin C ini sedah digunakan oleh masyarakat dunia sejak dulu. Pemanfaatannya sangat beragam, dari mulai sebagai hidangan utama, pencuci mulut, obat, sayuran, pewarna alami, perasa alami, minuman, dan sebagainya. Mengapa tomat banyak sekali dimanfaatkan? Ini karena tomat ternyata mengandung begitu banyak zat yang dibutuhkan untuk tubuh. Selain itu, rasanya yang khas dan menyegarkan membuat banyak orang menyukainya. Itulah mengapa dimanapun, pemanfaatan tomat semakin meluas seiring dengan pengembangan teknologi yang semakin maju.
I.2 Rumusan Masalah
          Di Indonesia tomat mungkin sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola konsumsi masyarakatnya sehari-hari. Entah itu sebagai bahan makanan maupun bumbu pelengkap masakan, tapi tahukah anda bahwa konsumsi masyarakat Indonesia terhadap tomat yang sudah cukup tinggi itu masih belum bisa disetarakan dengan konsumsi masyarakat mediterania terhadapnya. Negara-negara yang berbatasan langsung dengan laut mediterania ini dikenal sebagai pusat dunia. Peradabannya maju di berbagai bidang, baik ilmu pengetahuan, maupun seninya. Taraf kesehatan masyarakatnyapun sangat tinggi. Tak seperti warga Amerika yang warganya masih dibayangi penyakit jantung koroner dan kanker sebagai pembunuh utama, masyarakat mediterania bisa dikatakan sangat jauh dari itu. Angka kematian penduduk mediterania akibat kedua penyakit tersebut adalah yang terendah di dunia. Kira-kira apakah gerangan rahasia dibalik itu?
Bahan-bahan masakan Mediterania, cara hidup mereka yang alami, dan pola konsumsi mereka sehari-harilah yang ternyata ada dibalik rahasia sehat dan awet muda ala masyarakat mediterania. Jika bicara soal tomat, tentu sudah tak asing lagi di telinga masyarakat mediterania. Orang-orang di Mediterania umumnya sangat menyukai tomat. Terutama mereka yang berada di Spanyol. Mereka belanja berkilo-kilo tomat setiap minggunya. Tomat pun menempati urutan terdasar dalam piramida makanan masyarakat mediterania yang berarti termasuk kedalam salah satu makanan yang paling sering dikonsumsi. Dan karena kesukaan mereka yang begitu tinggi terhadap tomat itulah mereka mulai mengolahnya menjadi berbagai masakan. Oleh karena itu tomat menjadi bahan pokok masakan khas Mediterania.

II. ISI
II.1 Penjelasan Mengenai Tomat
Deskipsi tomat

Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.

Macam-macam tomat

Terdapat ratusan kultivar tomat yang dibudidayakan dan diperdagangkan. Pengelompokan hampir selalu didasarkan pada penampilan atau kegunaan buahnya.

Berdasarkan penampilan
Terdapat buah tomat dengan kisaran warna dari hijau ketika masak, kuning, jingga, merah, ungu (hitam), serta belang-belang.

Berdasarkan Ukuran dan Bentuk
Dari ukuran dan bentuk, orang mengenal kelompok tomat
* granola yang bentuknya bulat dengan pangkal buah mendatar dan mencakup yang biasanya dikenal sebagai tomat buah (karena dapat dimakan langsung),
* gondol yang biasa dibuat saus dengan bentuk lonjong oval (biasanya yang ditanam di Indonesia adalah kultivar 'Gondol Hijau' dan 'Gondol Putih', dan keturunan dari kultivar impor 'Roma') dan termasuk pula tomat buah,
* sayur adalah tomat dengan buah biasanya padat dan dipakai untuk diolah dalam masakan
* ceri (tomat ranti) yang berukuran kecil dan tersusun berangkai pada tangkai buah yang panjang.

Berdasarkan kegunaan
Orang mengenal tomat buah, tomat sayur, serta tomat lalapan. Berdasarkan hal ini, fungsi tomat merupakan klasifikasi dari buah maupun sayuran, walaupun struktur tomat adalah struktur buah.
          II.2 Sebab Tomat Begitu disukai Masyarakat               Mediterania
Masyarakat mediterania memperoleh resep masakan mereka dari nenek moyang mereka dan resep itu terus diturunkan sehingga jika ditelusuri mungkin usia resep-resep mediterania telah mencapai ribuan tahun. Resep masakan Spanyol misalnya,  masyarakat dengan berbagai budaya terus datang dan  menetap di Spanyol sejak dulu. Bangsa Phoenix mewariskan saus, bangsa Yunani mengenalkan Spanyol pada keajaiban minyak zaitun, sementara bangsa Roman, Carthaginian, dan Yahudi mengintregasikan elemen masakan kedalam hidangan Spanyol. Ketika bangsa Moor berkuasa di Spanyol, menu Iberian mulai bercampur dengan buah dan penyedap rasa, misalnya kombinasi buah dan kacang-kacangan dengan daging dan ikan.
Dari tahun ke tahun, resep masakan mediterania terus mengalami perkembangan baik itu dari teknik, diversifikasi jenis bahan masakan, dan kandungannya yang tentu semakin meningkat. Sayuran dan buah-buahan dari Provence dan Côte d’Azur di Prancis juga terkenal segar, beraroma khas harum herbal, dan berkualitas. Proses penanaman yang serba organik dan sentuhan peralatan canggih semakin membuat produk sayuran dan buah mereka dapat meningkat kualitasnya. Masyarakat mediterania yang terbiasa dengan pola hidup sehat sudah tentu sangat selektif dalam memilih bahan makanan mereka. Mereka tak terbiasa mengkonsumsi makanan yan beresiko tinggi terhadap kesehatan mereka seperti misalnya soda, minuman berkarbonat, dan junk food. Orang Yunani bahkan lebih suka mengganti gula dengan madu. Mereka memakan yogurt dengan madu, begitu juga menggunakannya sebagai selai pada roti dan pemanis minuman.
Sama halnya dengan tomat. Masyarakat mediterania menyukai tomat karena manfaatnya yang begitu besar bagi tubuh. Selain karena tomat sangat rendah kalori, tomat juga mengandung mineral kalium juga vitamin A dan C. tomat merupakan menu utama bagi yang ingin menurunkan atau menyetabilkan berat badan yang ideal karena pada seratus gram tomat ternyata hanya mengandung 20 kalori. Berbeda sekali dengan seporsi nasi, fried chicken, dan french fries lengkap dengan segelas soda yang jika dihitung mengandung 1500 kalori atau seporsi nasi padang dengan lauk pauk standar dan segelas es the manis yang mengandung hampir 4000 kalori, padahal dalam satu hari kita hanya memerlukan 4000 sampai 4500 kalori.
          II.3 Kandungan dan Manfaat Tomat
Pada satu kilogram tomat kurang lebih hanya mengandung 200 kalori. Selain itu kadungan vitamin A, C serta mineral kaliumnya sangat tinggi. Tomat hanya mengandung 4 mg oxalic acid per 100 g. Oxalic acid dikenal sebagi zat penyebab kencing batu. Kandungan oxalic acid pada tomat juga jauh lebih sedikit dibandingkan dengan wortel, ketimun, dan sawi air (lettuce). Zat purin dalam tomat juga lebih sedikit dibandingkan dengan yang terkandung dalam wortel, kentang, kol dan jenis sayuran lainnya.
Mengandung bahan antikuman dan bakteri yang dapat melindungi dan mencegah tubuh terkena infeksi. Asam niikotinik dalam tomat membantu mengurangi kolestrol dan mencegah penyakit jantung. Tomat juga mengandung vitamin K, dan likopen (pigmen merah pada tomat) yang merupakan antioksidan andal.
Manfaat tomat:
*   Menghaluskan kulit dan mencerahkan warna kulit
*   Membersihkan darah
*   Membantu melindungi hati dari penyakit sirosis
*   Melindungi tubuh dan mencegah infeksi berkat kandungan antikuman dan bakteri pada tomat
*   Asam nikotiniknya dapat membantu mengurangi kolestrol dan mencegah penyakit jantung
*   Kandungan vitamin K-nya dapat mencegah penyaki ambein
*   Kandungan likopen sbagai antioksidan andal yang dapat mencegah penyakit kanker dan dapat melawan sel kanker
          II.4 Pemanfaatan Tomat Dalam Resep Masakan                                    Mediterania
Tomat sudah dimanfaatkan oleh manusia sejak dahulu kala untuk berbagai keperluan. Kandungan gizi dan antioksidannya yang tinggi membuat tomat telah lama digunakan sebagai bahan obat-obatan. Sedang kandungan airnya yang banyak dan kaya akan vitamin membuat tomat pun dimanfaatkan sebagai pelega dahaga. Tomat dapat diolah menjadi berbagai jenis minuman seperti contohnya jus. Tapi diluar itu, fungsi tomat yang paling akrab di telinga kita tentu dimanfaatkannya sebagai bahan masakan mengingat hakekatnya sebagai buah sekaligus sayur.
Hampir segala jenis masakan dari belahan dunia manapun di dunia ini menggunakan tomat, tapi untuk contoh kita ambil familiarnya saja. Di daerah asalnya yakni Amerika tengah dan selatan, tomat dimanfaatkan sebagai bahan masakan penting seperi contohnya masakan khas Amerika latin banyak menggunakan saus tomat sebagai bahan pelengkap pokok. Masakan sejenis sandwich pun memasukan tomat dalam list bahan-bahannya. Sementara itu, masakan Timur Tengah yang dikenal kaya akan bumbu rempah pun tetap menggunakan tomat dalam racikan bumbunya. Irisan tomat juga banyak ditambahkan sebagai topping pada masakan Timur Tengah. Di Indonesia, tomat digunakan untuk berbagai resep masakan. Tomat sayur yang berdaging buah padat dan belum terlalu matang sehingga masih berwarna hijau biasanya ditumis bersama sayuran lain. Sedangkan tomat yang berwarna merah, matang dan mengandung banyak air biasanya digunakan sebagai bahan campuran bumbu atau sambal. Tomat biasanya juga ditambahkan sebagai topping pada soto dan tongseng. Tomat yang diiris dadu biasanya diolah menjadi acar. Sementara itu, masyarakat mediterania banyak mengkonsumsi tomat sebagai buah. Selain sebagai buah tomat juga dimanfaatkan menjadi bahan masakan. Tomat ceri misalnya banyak digunakan untuk salad. Selain digunakan untuk salad tomat ceri juga biasa dikonsumsi sebagai camilan karena ukurannya yang kecil. Dalam menu masakan mediterania tomat juga sering digunakan sebagai bahan utama sup. Sup adalah jenis masakan yang cukup banyak dikonsumsi oleh masyarakat mediterania. Selain dalam sup, tomat juga dibuat menjadi pasta tomat yang banyak digunakan untuk membuat saus spaghetti atau jenis pasta lainnya yang biasa dimakan dengan saus. Saus dari pasta tomat juga biasa digunakan pada Pizza.
Berikut adalah salah satu contoh resep masakan mediterania yang menggunakan tomat sebagai bahan utama.
Gazpacho (Sup Tomat Spanyol)
Bahan:
*    300 g roti, potong dadu
*   1 buah bawang bombay atau 5 butir bawang merah, potong dadu
*   600 g tomat, potong dadu
*   1 buah ketimun, potong dadu
*   4 sdm minyak zaitun
*   2 sdt cuka apel atau anggur
*   Garam secukupnya
*   2 siung bawang putih, haluskan
*   100 g paprika merah
*   100 g paprika hijau
*   1,5 sdm air es
Bahan pendamping:
*    2 buah ketimun, potong dadu
*    3 sdm lada bubuk
*    2 lembar roti kering, potong dadu
Cara Membuat:
*   Rendam roti dalam air, diamkan hingga hancur.
*   Campur bawang bombai, tomat, ketimun, minyak zaitun, cuka apel, garam dan bawang putih, aduk rata. Masukkan campuran kedalam blender, tambahkan air dingin. Blender hingga halus bersama roti, lalu simpan di lemari pendingin.
*   Hidangkan Gazpacho dingin bersama bahan-bahan pendamping. Taburkan lada bubuk di permukaan gazpacho.

III. PENUTUP
          III. 1 Simpulan
Dari berbagai penjelasan diatas, tentu sudah sangat jelas jika sebutir buah segar yang kita kenal dengan nama tomat selama ini sangat berguna bagi kesehatan. Mulai dari rasanya yang khas, kandungannya yang sarat gizi, dan pemanfaatannya yang luas menjadikannya sebagai ‘obat’ yang enak. Membiasakan diri mengkonsumsi tomat dalam jumlah cukup banyak bukanlah hal yang semata-mata karena merupakan kebiasaan masyarakat mediterania jadi sulit diterapkan di Indonesia, karena secara fungsional tomat juga bukanlah merupakan sesuatu yang asing bagi kita.
Sebab kandungannya yang kaya itulah, sebisa mungkin dalam mengkonsumsinya kita jangan sampai merusaknya agar kita bisa pastikan zat-zat gizi yang ada di dalamnya itu sampai kedalam tubuh kita. Seperti misal, tentu kita sering mengkonsumsi tomat dalam bentuk jus, nah, pada saat mengejus tomat itu jangan sampai kita tambahkan terlalu banyak gula. Jika kita menambahkan banyak gula, tentu akan percuma karena kalorinya akan bertambah banyak dari gulanya.
III. 2. Saran
Kita sebagai bangsa Asia tentu patut berbangga hati berdiri di Timur sebagai bangsa dengan tradisi konsumsi tersehat di dunia. Bahan masakan segar yang mudah didapat di Dataran Timur ini, selain itu kulturnya yang cenderung menyukai bahan makanan nabati dibanding hewani juga hasil lautnya yang kaya membuat orang Asia sebenarnya dikenal sehat, panjang umur dan awet muda. Namun mengapa dewasa ini justru masyarakat Mediterania menjadi lebih sehat dari bangsa Asia?
Ini karena mereka lebih kreatif mengolah bahan makanan sehat mereka yang sebenarnya kalah jauh variannya dengan yang ada di Asia. Selain itu kebiasaan masyarakat Mediterania ini lebih bertahan lama karena masyarakatnya memang sadar betul akan pentingnya kesehatan bagi mereka. Sedangkan bangsa Asia semakin kesini budaya sehatnya semakin tergerus oleh eksistensi Junk Food-nya Amerika. Di Indonesia sendiri, Junk Food seperti sudah menjadi trend dan bagian dari gaya hidup masyarakat tersendiri. Mengkonsumsi Junk Food yang tak sehat itu malah memiliki prestisius sendiri bagi banyak kalangan yang belum menyadari bahaya sebenarnya dari Junk Food.
Mulai saat ini mestinya kita sadar bahwa kesehatan itu mahal. Tak ada gunanya memiliki banyak hal di dunia ini jika kesehatan tak termasuk di dalamnya. Waspadalah terhadap hal ini karena kita hanya akan merasa jika kita butuh sehat saat kita sakit, dan itu adalah hal yang terlambat. Tanah kita hijau, kebun kita kaya akan sayuran segar, rempah-rempah kita melimpah, hasil bumi maupun laut juga akan menyediakan semua hal baik yang tubuh kita perlukan. Tuhan yang telah memberi kita tubuh kita ini dan Ia pula yang telah menganugrahi kita dengan nikmat sebagai penghuni surga seindah ini, jadi yang harus kita lakukan untuk bersyukur adalah memanfaatkan sebaik baiknya apa yang Tuhan berikan tanpa merusaknya.
Hakekat manusia sebagai penghuni bumi bukanlah untuk selamanya, masih banyak calon-calon manusia lain yang menunggu kapan giliran mereka untuk merasakan udara segar juga menikmati keindahan dan segala rahmat Tuhan yang ada di bumi. Yang harus kita lakukan sekarang jugalah merawat bumi ini agar sampai di tangan yang selanjutnya dengan utuh, tanpa ada sedikitpun yang kurang. Seperti apa yang telah nenek moyang kita lakukan untuk kita dulu.


Oleh Yuanita W.P

Saturday, October 08, 2011

Tjoeploek Kitchen


-free from UN-



-bottles-



-Pasta Amatir-



-Banana Sink-



-Vee~-



-Tomodachi's Soya Milk-



-Chocolate on Fire-



-Cipon Cake-



-When We're Hungry-



-Cold Sun-



-Nunik's Red Lily-



-Middle East Curry by Us-



-Bijuu Cake-



-With Red Decoration of Jambu Air -



Friday, October 07, 2011

Ribuan Artefak Batak di Museum Eropa



    Indonesia adalah negara yang terkenal dengan kemajemukan suku bangsa, adat, bahasa, budaya,agama, dan ras. Salah satu yang cukup beragam di Indonesia ialah sukunya. Di Indonesia terdapat begitu banyak suku bangsa, dan salah satu yang terkenal adalah suku Batak. Suku Batak merupakan salah satu suku dengan peradaban tertua di Indonesia yang dapat kita temui di Sumatera Utara. Oleh sebab itulah,peninggalan sejarah dari suku yang berkesinambungan dalam waktu yang sangat lama ini tak terkira nilainya.
     Peninggalan sejarah dapat berupa adat dan kebiasaan ataupun artefak. Adat dan kebiasaan biasanya diwariskan oleh leluhur suku itu dengan cara diajarkan secara turun-temurun kepada generasinya. Adat dan kebiasaan biasanya mengandung filosofi luhur mengenai kehidupan, adab, bahkan agama dan kepercayaan. Lain dengan Adat dan kebiasaan yang tak nyata, artefak merupakan bentuk nyata dari peninggalan sebuah suku. Artefak dapat berupa senjata perang, peralatan rumah tangga, peralatan sembahyang, maupun dokumen-dokumen tua milik suku tersebut. Biasanya artefak banyak diburu dengan harga tinggi oleh para kolektor baik yang domestik maupun kolektor mancanegara.
     Belakangan artefak memeng telah banyak diamankan dimuseum,namun tentu tak sepantasnya artefak milik suku asli indonesia menjadi primadona di negeri orang.
     Ribuan artefak Batak kini banyak tersebar di museum-museum di Eropa. Dari sekitar 1600 naskah Batak, hampir 90% menjadi koleksi musium di Jerman, Inggris dan Belanda. Pihak Indonesia telah mengusahakan agar pihak- pihak museum tersebut mau mengembalikan artefak itu dengan bantuan UNESCO,dan kini pengembalian itu telah dilakukan tanpa merusak kerja sama Indonesia dengan negara-negara tersebut.
     Seharusnya memang artefak- artefak tersebut ditempatkan di museum-museum di dalam negri,namun bukan salah pihak asing jika museum di Indonesia tak dapat memberikan tempat sebaik di Eropa. Dengan adanya hal ini diharapkan dapat menyadarkan generasi muda Indonesia utuk mulai mencintai adat dan budaya sendiri,serta mulai belajar dari negara-negara lain untuk dapat mewujudkan museum yang pantas bagi artefak-artefak warisan leluhur itu dan mewujudkan museum yang dijadikan kebanggaan yang dicintai masyarakat. Agar kelak budaya kita  bangsa Indonesia,dapat menjadi primadona di negeri sendiri.
Yuanita Wahyu P,
Siti Mariyam,
Desy Glorya M,
Siswa kelas IX SMPN 1 Cikarang Utara
Bekasi


Sumber: Kompas, Edisi Rabu 11 Januari 2011

Essai: Opini Mengenai Evolusi

Secara harfiah, evolusi diartikan sebagai perubahan atau berubahnya suatu hal secara berangsur-angsur, dengan kata lain evolusi merupakan perubahan yang berlangsung lama. Evolusi terjadi hampir di segala aspek kehidupan, tentu saja. Coba fikirkan perbedaan kehidupan para manusia nirleka dengan kita yang hidup detik ini. Berbagai aspek yang berkaitan dengan kehidupan pada masa itu dan masa sekarang jauh berbeda tentu juga karena terjadinya perubahan. Perubahan itu tak serta merta terjadi macam yang kita sebut revolusi melainkan terjadi dalam waktu yang lama. Itulah Evolusi.
Contoh terkenal evolusi yang banyak kita dengar adalah teori evolusi manusia yang dikemukakan Darwin. Disana dijelaskan jika manusia berevolusi dari kera yang terus mengalami perubahan dalam kurun waktu jutaan tahun sampai wujudnya menyerupai manusia modern. Meski belakangan teori tersebut banyak ditentang, teori tersebut telah menjadi teori yang terkemuka dan cukup memiliki andil besar dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan sejak zaman itu sampai sekarang. Tapi sepertinya, teori evolusi tak akan menjadi masalah yang saya bahas saat ini.
Jika bicara tentang evolusi saya tertarik pada evolusi bangsa ini. Indonesia memang bukan negara yang berusia berabad-abad, melainkan sebuah negara muda yang belum genap berusia enampuluh enam tahun. Tapi jika dibandingkan bagaimana wajah Indonesia saat baru berdiri dengan wajah Indonesia sekarang, tentu akan kita temui banyak sekali perubahan. Baik itu akibat revolusi maupun evolusi. Indonesia telah tumbuh menjadi negara yang sedikit demi sedikit mulai beranjak dewasa tapi menurut saya belum bisa mencoba bersikap dewasa.
Saya memang hanya seorang pelajar yang minim pengetahuan, tapi saya cukup tertarik dengan sejarah dan senang mencari tahu tentangnya, jadi semua yang saya tulis disini hanya berdasarkan pandangan saya, tidak lebih. Tapi tak salah kan? Toh ini kan hanya soal opini. Dan dari pandangan saya, wajah Indonesia ini jauh lebih cantik dan menawan ketika ia baru menyerukan kata merdeka. Indonesia yang kala itu sebenarnya belum sepenuhnya lepas dari belenggu penjajahan justru terlihat begitu bersinar. Indonesia melalui berbagai gerakan aktif menentang penjajahan sambil masih memerangi serangkaian pemberontaka pemberontakan yang masih terjadi di berbagai daerah. Tapi ternyata Indonesia berhasil mengatasi berbagai masalah tersebut dan pada akhirnya berdiri tegak sebagai bangsa yang merdeka.
Setelah menyandang status merdeka pun Indonesia masih harus menghadapi berbagai konflik internal yang mengancam kedaulatan. Sebut saja G/30S PKI, pemberontakan DI/TII, dan yang lainnya. Bahkan terorisme dan gerakan separatis pun masih membayangi bangsa kita sampai saat ini. Jika kita hanya terus berusaha mempertahankan diri dari masalah tersebut tanpa berusaha atau setidaknya mulai berfikir keras untuk mengambil tindakan dan memberantasnya, kapan kita bisa memikirkan bagaimana memajukan negara ini?
Ini juga merupakan evolusi yang akan saya bahas. Kemerosotan moral dan nilai-nilai bangsa kita yang luhur rasanya sudah merupakan rahasia umum dewasa ini. Mengapa saya sebut rahasia umum? Ini karena menurut saya semakin sedikit orang yang peduli terhadap masalah ini. Mereka yang tak peduli mungkin beranggapan jika masalah ini sudah tak mungkin lagi diatasi atau bahkan mereka yang tak andil dalam pemecahan masalah ini adalah mereka yang memiliki pemikiran hebat, mereka yang mempunyai rencana yang sistematis untuk mengatasi masalah ini, hanya saja tak memiliki jalur untuk mengemukakannya atau malah malas untuk mencari jalur itu. Kebanyakan mereka para orang hebat yang malas mencari jalur itu beralasan: percuma, suara kaum minor tak akan didengar. Ini juga merupakan kemrsotan nilai. Lihat betapa menyedihkannya demokrasi yang sejak dulu selalu bangsa kita gembar-gemborkan belakangan ini. Kasus manipulasi suara dalam pemilihan umum bukan lagi hal yang sulit ditemui. Dari mulai pemilihan pengurus daerah tingkat bawah sampai mereka para petinggi. Sementara itu, para pemikir jenius justru dibungkam secara tak langsung oleh kedzaliman yang kita tak tahu kapan akan berakhir.
Jika begini sudah, apa yang harus kita banggakan? Apa kita masih bisa disebut bangsa yang besar kala nyali kita mengecil? Apa kita masih bisa bangga terhadap budaya yang disadap tetangga? Apa kita masih bisa disebut kaya saat kita tahu sumberdaya alam dan sumberdaya manusia tak terperdayakan kita sama-sama melimpah? Sementara kota besar semakin tenggelam dan pulau-pulau indah kita semakin usang. Fikirkan, pada masa orde baru kita sempat mengecap masa masa emas kala kita dinobatkan menjadi macan Asia di bidang pangan. Tapi kini, Indonesia sang mantan macan Asia harus impor beras dari Thailand. Lihat, sudah seberapa dalam sang evolusi menyeret kita kepada kemerosotan.
Tapi menurut saya, kunci kemerosotan yang harus kita cari lubangnya ada pada moral kita. Terutama Individualisme. Evolusi yang tak terkontrol telah melahirkan pemikiran tersebut dalam benak generasi kita. Padahal sesungguhnya, kita adalah bangsa dengan nilai moral yang luhur. Lihat betapa kagumnya bangsa barat kepada keramahan, semangat kerja keras dan sistem gotong royong kita. Tapi yang jadi pertanyaan adalah mengapa kita tak bangga pada adat ketimuran kita yang mahal itu. Kita justru bangga memiliki penyakit orang barat itu. Individualisme-lah yang menjadi beban terberat bangsa kita saat berusaha naik keluar dari liang keterpurukan. Demokrasi tak berjalan semestinya karena individualisme. Semangat gotong royong terkikis karena individualisme. Korupsi pun meraja karena individualisme. Mementingkan diri sendiri tanpa melihat kepada yang lain. Kemana? Kemana jiwa sosial kita yang tinggi? Individualisme itu seharusnya hanya penyakit mereka para penghuni negara maju yang sibuk dan tak lagi punya waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain, tak sepantasnya ada pada bangsa kita yang masih membutuhkan banyak kerja sama untuk mencapai kesuksesan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, itu kata orang dulu kan? Jangan-jangan mereka sudah tahu sejak dulu apa yang akan terjadi sekarang, ya?
Dulu bangsa kita begitu memimpikan kemerdekaan, kata merdeka menjadi sebuah perstisius yang rela kita dapatkan dengan berbagai cara. Kala itu saya fikir, semangat gotong royong kita berada pada puncak tertingginya. Jika para pengacau individualis dan materialistis yang merusak itu sudah lahir sejak saat itu, mungkin bangsa kita belum merdeka sampai sekarang. Ingat, delapan puluh tiga tahun yang lalu kita mengujarkan sumpah pemuda, oleh karena itu, sudah semestinya kita sebagai pemuda, generasi selanjutnya, menengok kembali nilai apa yang terkandung disana. Tak ada kata ketinggalan zaman soal sejarah. Apa yang mereka lakukan dulu, tindakan mereka baik yang benar maupun yang salah, selalu punya nilai jika kita pelajari. Jika Indonesia dulu pernah menaungi para pemuda yang berhasil mengalahkan individualismenya untuk mencapai kemerdekaan, mengapa sekarang tak kita coba untuk mengalahkannya lagi untuk mencapai kemajuan. Yaah.. kemajuan suatu negara memang tak bisa diraih dalam semalam, tapi jika kita terus terusan bertahan dalam situasi pasif dan merugikan macam sekarang, penyakit bangsa dan negara ini akan semakin kronis dan tentu akan semakin butuh waktu lama untuk menyembuhkannya. Jika kita memulainya dari sekarang, mungkin kita tak bisa langsung menikmatinya, tapi generasi seterusnya akan menyebut kita generasi anak emasnya Indonesia. Jika dulu ketika zaman penjajahan sampai kemerdekaan kita punya banyak sekali nama pahlawan, mengapa kita tak punya pada masa ini. Dunia sedang berperang, hanya saja tak kita sadari. Indonesia butuh pahlawan-pahlawan baru. Apa tak hebat jika nama kita terukir sebagai pahlawan? Itu adalah penghargaan tinggi yang jika kita berfikiran seperti bagaimana seharusnya pola fikir orang Indonesia, penghargaan sebagai pahlawan tak akan mampu dibayar dengan uang seberapapun nilainya.
Kita tak harus menunggu batu loncatan yang tinggi muncul dihadapan kita untuk mencapai kemajuan. Macam Amerika yang meraih segalanya setelah perang dunia dua. Cukup dengan merdeka di kala itu dan kini harus kita ciptakan batu loncatan kita sendiri. Dengan semangat gotong royong kita yang tinggi itu tak akan menjadi sesuatu hal yang mustahil. Dengan mengalahkan sifat indifidualis kita, kita bisa mulai sedikit demi sedikit memperbaiki moral bangsa kita. Ingatlah, waktu terus berjalan dan evolusi akan terus menyeret kita jika kita tak mampu mengimbanginya. Evolusi tak akan pernah mengehentikan langkahnya untuk menunggu siapapun. Evolusi merupakan sesuatu yang kejam. Ia tak akan memikirkan siapapun, yang mampu mengikutinya akan ia tempatkan diatasnya, sementara bagi mereka yang tak bisa ia gerus, ratakan dengan tanah, dan tinggal jauh-jauh. Ia akan terus melaju, dan sedikit demi sedikit kita harus mencoba mengikutinya. Bayak hal yang harus diperbaiki, tapi selama kita melakukannya bersama-sama tak akan ada hal yang sulit dan berat. Tapi Tuhan tetap adil, jika kita berhasil berada diatas, evolusilah yang akan berjalan sesuai kehendak kita.


-Yuanita W.P