Trending Topics

.

.

Saturday, November 26, 2011

Laporan Observasi Jamur Merang

A.    PEMBUKAAN
Assalamualaikum wr.wb
Kami panjatkan puji dan puja syukur atas berkat dan rahmat dari Allah Yang Maha Bijaksana atas diperkenankan-Nya jualah akhirnya kami dapat menjalankan observasi dan juga dapat menyelesaikan laporan ini. Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas yang diberikan Guru Mata Pelajaran Biologi kami, Hj. Lilis Juariah, S.pd. Selain daripada itu, observasi dan pembuatan laporan ini juga dimaksudkan untuk menambah pengetahuan kami, juga untuk memperoleh informasi yang kemudian dibukukan agar dapat membantu banyak orang dalam mencari tahu mengenai Jamur Merang.
B.    ISI LAPORAN
A.      Pengertian Jamur Merang
Jamur merang adalah salah satu jenis jamur yang dalam bahasa latin disebut Volvariella Volvacea. Jamur ini disebut jamur merang karena memang ini merupakan jenis jamur yang memerlukan media tanam berupa merang atau jerami yang merupakan limbah dari padi. Selain dikenal luas di Indonesia, jamur ini juga banyak dibudidayakan di negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur yang beriklim tropis atau subtropis.
Bentuk fisik jamur merang dapat dengan mudah dikenali dengan tubuh buah saat masih muda berbentuk bulat telur, berwarna putih kecokelatan hingga abu-abu, dan dilindungi selubung. Pada jamur merang dewasa, tudung terkembang seperti cawan berwarna abu-abu hingga cokelat tua, sedangkan batang berwarna putih kecokelatan. Jamur merang yang dijual untuk kepentingan konsumsi adalah jamur yang masih muda dengan kondisi tudung masuh menguncup. Meski yang sudah membuka tudungnya juga masih bisa dikonsumsi, harga jualnya akan menurun. Jamur merang yang memiliki kualitas bagus dapat dijual dengan harga yang lumayan tinggi.


Berikut merupakan Tabel Klasifikasi Ilmiah Jamur Merang
Kingdom
Fungi
Divisi
Basidiomycota
Kelas
Homobasidiomycetes
Ordo
Agaricales
Familia
Pluteaceae
Genus
Volvariella
Spesies
V.Volvacea

B.      Manfaat Jamur Merang
Jamur merang (Volvariella Volvacea) telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Bahkan  bukan hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara lain di kawasan Asia. Seperti halnya jamur konsumsi yang lain, seperti Jamur Shitake, Jamur Tiram, dan Jamur Kuping, Jamur Merang juga dimanfaatkan sebagai bahan masakan. Salah satu jenis masakan yang banyak menggunakan jamur ini sebagai bahan adalah Masakan Cina (Chinese Food). Selain dalam Chinese Food, karena Jamur jenis ini juga banyak dibudidayakan di Indonesia Jamur ini juga banyak dimanfaatkan untuk Masakan Indonesia.
Dikarenakan rasanya yang enak, gurih, dan tidak mudah berubah bentuknya saat dimasak, jamur ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagai masakan misalnya pepes jamur dan tumis jamur pedas. Selain sebagai bahan baku, jamur merang juga sering digunakan sebagai bahan masakan pelengkap pada sop, mie ayam, dan cap cay.
Bukan hanya karena rasanya yang enak, Jamur merang juga banyak dikonsumsi karena kandungannya yang ternyata juga kaya. Kandungan protein pada jamur merang cukup tinggi, dalam 100 gram jamur segar terkandung 3,2 gr protein, dan jumlah ini akan bertambah apabila jamur dalam keadaan kering. Selain itu jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang cukup tinggi yakni 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak yang rendah sebesar 0,9 gr.
Dikarenakan manfaatnya yang begitu besar itulah pada tanggal 13 November 2011 yang lalu kelompok kami mengadakan observasi lapangan ke Kp. Ceger, desa Sukakasih, kecamatan Sukatani, kabupaten Bekasi. Observasi kami ini bertujuan untuk melihat secara langsung dan mengerti lebih jauh mengenai proses pembuatan jamur tiram. Berikut merupakan laporan dari hasil pengamatan kami.


Laporan Observasi Lapangan
1.      Tema Observasi  : Jamur Merang
2.      Jenis Observasi    : Observasi dan studi literatur
3.      Waktu Observasi : 13 November 2011. Pukul 11.00 sampai dengan selesai.
4.      Tujuan Observasi            : Dapat mengetahui secara langsung proses pembudidayaan                jamur merang
5.      Lokasi Observasi : Pabrik Jamur Merang milik Bapak Guntur di Kp. Ceger, desa Sukaasih, kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi.
6.      Narasumber        : Bapak Guntur, pemilik usaha budidaya jamur merang

Jamur merang bukan lagi merupakan komoditi asing bagi warga Kampung Ceger yang terletak agak memencil di ujung selatan kecamatan Sukatani. Kampung yang letaknya agak sulit dijangkau ini ternyata memiliki banyak sektor wirausaha yang lumayan maju diantaranya adalah pabrik dodol betawi, peternakan ayam, dan budidaya jamur merang. Namun diantara ketiga sektor usaha tersebut, kampung ini lebih dikenal dengan jamur merangnya. Saking identiknya kampung tersebut dengan jamur merang, kampung tersebut sampai disebut-sebut Kampung Jamur.
Kami mengetahui soal kampung jamur ini dari salah seorang anggota kelompok kami yang kebetulan bertempat tinggal tak terlalu jauh dari lokasi tersebut. Saat kami mengunjungi kampung tersebut, tak heran kami dengan julukan ‘Kampung Jamur’ yang orang-orang berikan kepada kampung tersebut, karena begitu kami memasuki areal kampung yang dikelilingi persawahan tersebut, kami menemui begitu banyak kumbung-kumbung jamur. Oleh salah seorang warga yang kami tanyai soal pemilik dari pabrik-pabrik jamur tersebut, kami mengetahui keberadaan Bapak Guntur yang menjadi narasumber kami.
Narasumber kami tersebut merupakan anak kedua dari enam orang bersaudara putera pasangan Bapak Mayar dan Ibu Tumik. Beliau kini terbilang sukses meneruskan usaha budidaya jamur yang dirintis kedua orangtuanya yang telah berdiri sejak tahun 1978. Usaha budidaya jamur milik Bapak Guntur lah yang saat ini mendominasi penghasilan masyarakat kampung Ceger.
Bibit Jamur yang digunakan dalam produksi beliau didapatkan dari Purwakarta. Setelah diproses dan dikembangbiakkan disini barulah hasilnya di suplai ke Jakarta dan sekitarnya. Selain itu bahan-bahan lain yangn diperlukan untuk produksi seperti kayu bakar, kapur, belatul halus, dan limbah kapas diperoleh dari wilayah sekitar.
Berikut kami akan menjelaskan mengenai alat bahan serta proses pembuatan jamur merang:
I.                    ALAT DAN BAHAN
*      Jerami
*      Kapur
*      Bekatul halus
*      Limbah kapas

*      Kayu bakar
*      Air bersih
*      Kumbung (ruangan untuk menanam jamur)
*      Selang air
*      Tong yang telah difungsikan menjadi oven untuk menyetim merang/jerami
*      Kolam atau kubangan untuk merendam jerami

II.                  PROSES PEMBUATAN
*      Pertama-tama, jerami dibasahi lalu direndam di kolam sampai benar-benar basah.
*      Setelah dipastikan basah, jerami diaduk dengan kapur lalu dimasukkan kedalam kumbung.
*      Lima hari setelahnya jeram dikeluarkan kembali untuk di campur dengan bekatul.
*      Setelah rata, jerami yang sudah diaduk tersebut di masukan kedalam alat penyetim, untuk melalui proses yang selanjutnya yakni penyetiman.
*      Begitu proses penyetiman selesai, jamur harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam bandengan, dicampur dengan kapas lalu di taburi bibit jamur.
*      Setelah dingin baru ditaburi bibitnya.
*      Bandengan-bandengan yang telah siap tersebut didiamkan 4 hari sambil disemprot dengan air bersih secara berkala.
*      Setelah melewati fase fermentasi selama 4 hari tersebut, jamur siap dimasukkan kedalam kumbung, lalu kumbungnya ditutup rapat.
*      Hari berikutnya dimulai untuk mengatur intensitas cahaya yang yang diberikan kepada jamur menggunakan jendela-jendela yang ada pada kumbung. Dibukanya kembali celah untuk mengizinkan udara masuk tersebut juga diperuntukan agar suhu pada ruangan tempat jamur yang sempat naik hingga 70° saat ditutup rapat dapat menurun hingga 32°. Suhu 32° tersebut harus diusahakan stabil agar jamur dapat tumbuh dengan baik.
*      4 hari setelahnya jamur sudah dapat dipanen.
*      Jadi menurut beliau, total waktu yang dibutuhkan sejak penaburan bibit sampai bisa dipanen kurang lebih 9-10 hari.
Jadi, jamur merang sebenarnya tak terlalu sulit dibudidayakan. Waktu tanamnya pun relatif singkat, selain itu jamur merang memiliki banyak sekali manfaat dan sangat baik dikonsumsi. Jamur merang merupakan bahan pangan yang cukup baik untuk memperbaiki gizi masyarakat Indonesia, selain itu harganya juga tak terlalu tinggi. Rasanya yang netral membuat jamur ini dapat dibuat menjadi masakan apapun. Karena itu dapat kami simpulkan bahwa ternyata Jamur, masih memiliki segudang manfaat untuk manusia selain sebagai pengurai dalam rantai makanan.
Mohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapat banyak kesalahan. Kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat kami butuhkan adanya agar kelak, di kesempatan selanjutnya kami dapat mempersembahkan yang lebih baik. Terimakasih banyak kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah terlibat dan membantu serta mendukung terlaksana dan terselesaikannya makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb.

©Kelompok 1 Biologi X.CI.1, 2011

No comments:

Post a Comment