Trending Topics

.

.

Wednesday, September 11, 2013

Dedikasi, Bukan Sekedar Tradisi


Oke, selamat sore teman-teman, saya Yuanita Wahyu Pratiwi, dari Bekasi. Di SMA jurusan saya IPA—tapi itu karena paksaan dan samasekali bukan kata hati saya—. Alasan saya memilih jurusan Seppfffthh#dibekep
Haha, maap maap, habis dalam otak saya kalimat tersebut memang seperti sudah tercantum gamblang untuk beberapa hari ini. Mau bagaimana lagi? Paragraf inilah yang paling sering orang lain minta ucapkan oleh saya akhir-akhir ini~

Baiklah, maaf lagi untuk opening, atau apapun itu yang membuka forum kita kali ini yang samasekali tak memiliki kredibelitas untuk sekedar dilirik di atas. Oke, kali ini, saya menulis post yang berkaitan dengan tanggal penting. Ada apa pada tanggal ini? Ohohoho, cari lah di google, dijamin, pengeboman WTC lah yang akan muncul. Tapi bagi saya, ada yang lebih penting dan lebih dekat dari sekedar peringatan pengeboman yang jadi salah satu aksi paling berani yang dilancarkan oleh teroris tersebut. Karena ini menyangkut seseorang yang memiliki korelasi erat dengan saya, jauh dibanding WTC yang bahkan tak mengenal nama saya#bah.

Well otak cenahyang saya mengatakan, di Little Netherland sana, ada seorang perempuan rapuh yang menyendiri di tengah momen penting baginya. Pertama, yang saya ingin lakukan adalah mengucapkan selamat, tapi ‘selamat’ ini lebih dari sekedar selamat ulang tahun biasa. Selamat dari saya ini adalah selamat menjadi dewasa.

Momentum-mu ini jauh lebih bernilai dibanding milik saya dan yang lainnya boi. Kau lah salah satu yang dianggap paling dewasa untuk menjalani kesendirian dalam momen pentingmu di tengah atmosfer kos-mu yang dingin dan hanya berisikan selembar koran. Aku tahu pahitnya boi, maka belum tentulah aku sanggup bila diminta menggantikan posisimu saat ini. Aku tahu hidup ini kejam boi, maka jangan salahkan takdir. Salahkanlah keputusan terdahulumu untuk menjinjing map merah ketika memasuki ruang pendaftaran sebuah sekolah menengah atas negeri terkemuka di kota kita boi~

Tapi lihat sisi baiknya. Hidup memang telah terancang sedemikian rupa. Kau yang sekarang menyendiri dalam senyap ini telah menukar map merah itu dengan banyak kebahagiaan, bukan? Maka percayalah bahwa map warna apapun itu, yang kau bawa ketika kau menyerahkan dokumen apapun itu, ketika kau memasuki jurusan di universitasmu yang sekarang kau pijak, adalah map yang juga akan ditukar Tuhan dengan lebih dan lebih banyak lagi kebahagiaan buatmu kedepannya.

Aku tahu, aku rasa aku cukup banyak tahu soal masalahmu. Bagaimana kisah soal bidak-bidak catur yang menari diatas dwiwarna yang terkotak-kotakkan oleh takdir. Bagaimana bidak-bidak tertentu menimbulkan ketergantungan buatmu, bagaimana sebuah bidak memberimu indikasi adanya ketidak seimbangan dalam relasi kalian, dan bagaimana kau bingung memutuskan sesuatu mengenai bidak-bidak lain. Nikmatilah boi, cuma itu yang bisa kuberi sebagai wejangan untukmu. Itu plot indah yang Tuhan hadiahkan pada momen berulangnya hari jadimu yang ketujuh belas ini, yang mestinya lebih indah dari siapapun.

Sebagai seorang yang secara genotipe ‘Jawa’ tapi secara fenotipe ‘Betawi’, dan entah mengapa bisa beraksen ‘Melayu’ di sini, aku mendoakan segalanya untuk kebaikanmu. Apapun, apapun yang terbaik untukmu, entah itu menjadi psikolog handal, IP tinggi, bisa hidup dengan baik di habitatmu yang baru, lulus dalam waktu singkat, S3 di usia muda, atau bahkan menikah di usia muda sekalipun, aku amini untukmu boi~
 Jangan goyah oleh kesendirian boi, berpeganglah erat pada tiang kapal dihadapanmu kala badai menerjangmu dalam ketidak berdayaan. Aku tahu, kami semua, orang-orang yang di waktu yang lalu selalu ada bersamamu akan selalu bersedia mengulur tali kebersamaan sejauh apapun dirimu berada. Bagi kita, mestinya jarak hanya sekedar ilusi yang tak mampu bicara banyak.

Aku tahu betapa heterogennya lingkungan baru, bagaimana akan ada mereka dari tipikal-tipikal yang tak kau suka muncul sebagai hidangan yang ada untuk kau santap di mejamu. Pesanku, jangan makan pisang dengan kulitnya. Jika itu memang kulit, tinggalkanlah, hiraukanlah mereka untuk sampai di dapur, lalu dipakankan ke ternak yang memang menerima mereka sebagai kesukaan. Aku juga tahu, tak mudah bagimu untuk dapat menemukan yang sepertiku disana. Sadarilah, aku ini sedemikian eksklusif untuk dibuat satu unit saja, tak lebih. Tapi sekali kau pernah bersamaku, maka tak ada waktu dimana kau menemukanku menghilang darimu.

Terakhir, tetaplah semangat menerjang tugasmu. Bagaimanapun ini bukan yang pertama bagi kita, dua tahun wajib militer di akselerasi mestinya membuat kita tak kaget lagi dengan yang seperti ini. Ingatlah ketika waktu dan tugas dengan kejamnya dalam saat yang bersamaan memburu kita dan kita saling bahu membahu untuk menyelamatkan diri. Ketika keengganan untuk menjalankan tugas itu menguasaimu, ingat waktu yang lalu, bayangkanlah kami semua ada disana, sedang saling membantu untuk bisa menyelamatkan diri seperti biasa.
Semoga waktu-waktu kedepan menjadi yang membahagiakan untuk kita semua, amin.




 teruntuk Rere Harits Ariyanti
Joyeux Anniversaire, My Beloved Fans~


-The Awesome Me-

No comments:

Post a Comment