Trending Topics

.

.

Saturday, December 29, 2012

Harmonika Biru

fresh poetry, created just some minutes ago~ #so?


Detik-detik lekas berlalu bagai hangusan jerami
Ketika itu: Kau dan Aku
Kini sudah tidak ada lagi
Hanya elegi, ketika kau tak sedikitpun bersimpati

Harmonika biru terbaring dingin diterpa cahaya bulan
Biru dan dingin, mati, ketika ia tiada tengah berbunyi
Namun seketika ia akan kembali bernyawa
Ketika satu tarikan napas saja terhembus padanya

Andai aku mendapatimu harmonika biru
Dalam elegi usang yang semu
Dongeng epik yang menutur lewat lisanmu kala itu
Membeku sedingin harmonika biru

Pantaskah?
Pantaskah yang mati kembali?
Pantaskah dari dingin menguar lagi hangat-hangat semu?
Pantaskah biru sirna dalam merah dan gelora?

Ketika dongengmu mengalun, harmonika biru bermain dengan nadanya
Indah yang tersembunyi dalam lengking-lengking berani
Cantik yang membunuh dalam sunyi jeda-jeda
Tarikan napas terakhir yang berpadu dalam lagu
Hingga dingin dan membiru

Dansa dan musik adalah satu,
Dongengmu dan harmonika biru adalah padu
Ketika tak lagi kudapati keduanya, biarlah aku turut membeku
Mati entah suri atau abadi
Aku rela terbaring dalam peti asalkan kudapati dirimu disisi

Biar dingin ini membekukan hati sekali lagi, membawa biru kemana-mana
Warna yang punya kisah menyembunyi
Bukan dalam lubuk atau liang hati
Melainkan disana, di tempat jauh entah dimana


what do you think?
-Yuanita WP-

No comments:

Post a Comment