Trending Topics

.

.

Tuesday, March 11, 2014

Welcome to East, Welcome to Asia~

Well, apa kabar semuanya? Hehe, saya lagi hepi-hepinya nih sama kuliah. Yaiyalah, baru mulai, baru kenal kenalan, tugas masih selo, dan masih jauh dari ujian hahaha~ Ya, meskipun selain dari pada hal-hal common diatas juga karena semester 2 ini adalah pintu gerbang baru buat saya dan 30an orang lainnya di sejarah 2013 dimana apa yang kami pelajari semakin luas dan menantang. Kalo di semester 1 kemaren cuma ada mata kuliah mata kuliah yang sifatnya pengantar dan dasar, sekarang, kami sudah sedikit lebih terbekali untuk menerjunkan diri ke ranah yang lebih pelik dan luar biasa luas. Ada tiga matkul yang gak bisa dianggap remeh semester ini, yakni Sejarah Asia, Sejarah Indonesia Sampai abad ke 16, dan of course, HISTORIOGRAFI HAHAHAHA~ #berisikwoy

Ya, selain tentunya Bahasa Belanda yang masih setia 4 sks menemani keseharian kami sampai semester depan~

Tiga matkul diatas itu kami juluki badass karena merekalah sumber dari segala sumber tantangan, atau cobaan#dor di semester ini. Referensinya bejibun. Buku buku sejarah yang segede gede batako buat bangun perumahan. Dua diantaranya yang baru saya miliki dan baru saya sentuh sedikit saja adalah Kerajaan-Kerajaan Awal di Kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia dari Munoz dan Peradaban Jawa dari Mataram Kuno sampai Majapahit Akhir oleh Supratikno. Yang lainnya masih belum punya~ Mungkin menyusul. Lain lagi sama Historiografi yang mewajibkan kami melahap sebuah kitab yang sudah diracik dari berbagai buku yang tebalnya juga cukup bikin kenyang duluan ngeliatnya. Selain daripada referensi, bahasannya juga gak nyante. Sejarah Abad 16 itu isinya perjalanan sejarah sebuah unit geopolitik yang sekarang kita tiduri dan injak-injak setiap hari ini dari jaman Holosen-Pleitosen sampe abad 16 bro~ begimana gak gile~ :v Belom lagi Sejarah Asia yang bahasannya Asia Barat-Timur-Selatan-Tengah-Tenggara-'Utara' otomatis plus perkembangan mereka, keterkaitan satu sama lain, dan hubungan mereka dengan bangsa-bangsa lain, terutama dengan para kulit putih di benua biru sana. Dan hal inilah yang akan saya bahas malam ini. :3

Kuliah Sejarah Asia hari ini dibuka dengan dosen kami, Mbak Ratih, yang membagikan sebuah selebaran ke tiap tiap individu yang konsentrasinya masih ketinggalan di jalan ini. "Hari ini ada kuis ya~", kata beliau, dibalas dengan celetukan nggak mutu dari salah seorang teman saya, "Oho, kuis, 2 juta rupiah~". Wkwk, ini seriusan~ tadi emang gini lho.

Dengan dramatis kami membuka selebaran kertas itu, dan tarra~ terpampanglah sebuah peta dari regional yang amat luas dan hanya dipenuhi oleh angka angka. Angka-angka itu sedianya adalah tanda tanya yang harus kami jawab, dan you know ada berapa angka tadi? 47 saja saudara saudara~

APA, SAJA? SAJA? SAJA WAN? BELAGU LOH

Gaak, bukan gitu maksudnya. Apanya yang saja?! Bisa jawab aja paling cuma setengahnya. Kerennya, diantara teman saya ada yang bisa jawab lengkap lho~ Tapi selain itu juga ada yang malah nyeletuk gak karuan kayak, "Wah peta buta!" atau "Aku belom belajar lagi~", "Sipp, gampang, kan sering main abc nama negara.", "Haha, kayak SD, makanya udah pada lupa.", sampai "RPUL MANA RPUL?!" 

-_______-

Secara keseluruhan, saya cuma bisa jawab kuis itu selingkup asia tenggara, timur, dan selatan saja. Untuk Asia Barat dan Tengah, saya buta total wkwk apalagi negara negara yang berakhiran -tan -tan itu atau negara negara yang berminyak sebagaimana wajah anda~#plakk Tapi itsokay lah, bukan masalah besar kok. Teman-teman saya yang kemarin mengaku menyukai sejarah Asia Barat dan Tengah pun nggak pada becus juga. Pas ditanya alasannya, orang yang kebanyakan pria-pria lawak itu malah berargumen gini: "Disana kan ceweknya cantik cantik, Mbak~" lagi lagi sweatdrop buat kalian~ wkwk

Usai kuis diselesaikan sampai titik pengetahuan penghabisan, kami dibawa ke sebuah slide dengan pertanyaan fundamental yang rumit, yakni

"What is Asia?"

"Apa?"
"Apa?"
"APAAA?!" 

"Benua, Mbak~" #gubrak

Oke, seandainya kami baru seusia adek saya yang kelas 5 SD, okelah benua, tapi buat insan intelektual setua kami, itu too simple. Jadilah banyak yang sok intelek dengan menyeletukkan "Continental" "Regional" "Kultural" dan lain sebagainya yang kalo diliat-liat juga nggak nggenah.

Bener sih, Asia itu secara simple adalah benua yang berbatas dengan Russia di sebelah Utara, Pasifik di sebelah timur, Hindia di sebelah Selatan dan Eropa serta Afrika di sebelah Baratnya. Tapi jika berbicara mengenai konteks yang lebih dalam, Asia bukan hanya sebidang tanah. Jika kita berbicara Asia kita juga berbicara ceritanya, iklimnya, flora dan faunanya, kulturnya dan bagaimana setiap hal yang berlainan ranah tersebut bisa saling berkaitan dan mempengaruhi.

Untuk itu, kami diseret ke pertanyaan fundamental lainnya di slide ke dua.

"Is Asia Important?"

Sejenak kami merenung. Merenungi sebuah benua raksasa yang memiliki moyang bernama Laurasia di suatu waktu yang lampau. Apakah raksasa ini penting? Rasanya jelas. Bagaimana kalau ia tiba-tiba menghilang dalam semalam. Maka dunia akan berduka sangat dalam kehilangan separuh jiwanya, setengah raganya, yang menjadi rumah bagi sebagian besar warganya yang telah tumbuh menjadi sedemikian berkembang sampai hari ini. Mewarisi kekayaan dari peradaban-peradaban masa lampau yang pernah meraja disini. Maka dari itu, rasanya jelas, luar biasa jelas, kalau raksasa ini, penting.

Ya tapi gak melankolis gitu juga kali penjelasannnya. Hahahaha~

Bener sih, kalo soal mewarisi peradaban mutakhir masa lampaunya. Kali ini kita bicara soal Asian Old Civilization alias peradaban kuno di Asia. Mereka ada 4, yakni Egypt, Mesopotamia, Indus Valley, dan China. Berikut ini adalah petanya.


Ada yang bisa anda deteksi dari peta diatas? Yeap! Semuanya di pinggir kali~

Atau ya, bahasa lebih tingginya di tepi sungai. Ini artinya, sebuah peradaban selalu terbangun di tempat yang dekat dengan air, karena air sendiri adalah sumber kehidupan. Teori yang sama juga menjelaskan kehidupan nomaden orang orang 'dulu' di era food gathering, mereka berpindah pindah dan katanya selalu mencari tempat di dekat sungai. Setelah beberapa abad berlalu, alam berganti dan manusia semakin banyak dan cerdas di muka bumi ini, peradaban yang masih dikenang kemutakhirannya ini pun menggunakan resep yang sama soal berada tak jauh dari sungai-sungai besar. Dapat disimpulkan pula bahwa mereka berkehidupan dengan bercocok tanam menggunakan air sungai tersebut.

Lanjut ke topik selanjutnya nih ya, ini soal yang lebih luas, lebih mengenai hubungan, sekali lagi, hubungan, ehem#dor

"Why do the European Came to Asia?"

Dari kuliah tadi, setelah sekian banyak diskusi, pemukaan pendapat dari mulai yang mutu dan berdasar sampe yang asal, disimpulkanlah bahwa sebabnya adalah karena 3G.

Gold, Glory, and Gospel. Kekayaan, Kejayaan, dan Misi Agama.

Konon kata guru SMP saya bu Nanik Purwati, ada sebab sebab lain, sebagai berikut.
  • 1453, Jatuhnya Konstantinopel (Byzantium) ke tangan Turki Usmani sehingga terputus hubungan dagang antara Eropa dan Asia Barat (utamanya perdagangan rempah-rempah).
  • Nah, karena itu mereka jadi ingin mencari rempah rempah ke daerah asalnya.
  • Ingin membuktikan teori Heliosentris oleh Nicholas Copernicus bahwasanya bumi bulat dan Matahari sebagai pusat tata surya.
  • Adanya semangat Reconquesta, yakni semangat balas dendam umat Kristen yang kalah pada Perang Salib pada Umat Islam.
  • Imago Mundi, buku yang ditulis Marco Polo atas pengembaraannya ke Cina yang menginspirasi.
  • Ditemukannya navigasi, perkembangan teknologi perkapalan, dan teknologi lainnya.

Secara umum, sama aja sih, cuman ya, kalo pas SMP belajarnya lebih terima apa adanya, sekarang harus lebih kritis dan dirunut dari mana asalnya sebuah steatment dikeluarkan. Kronologisnya, setelah kalah perang salib, umat Kristen di Eropa punya sakit hati mendalam karena dikalahkan. Selain itu, lebih sakit hatinya lagi, sumber kehangatan mereka menghilang *najongbahasanya* karena perdagangan rempah-rempah dari Asia Barat diputus oleh Turki Usmani. Akibatnya, mereka harus mencari kehangatan sendiri ke tempatnya di tropis yang jauh di sana~ #eak. 

Gospel yang merupakan salah satu sebab orang Eropa eksplorasi ke Asia katanya diakibatkan oleh Perang Salib meskipun orientasi Perang Salib pun tak melulu soal agama, melainkan juga soal ekonomi. Tapi bangsa Moor (muslim) memang menguasai Eropa dalam kurun 700 tahun. Wilayah terakhir yang ditaklukan dari Moor adalah Granada di Spanyol, yang sampai sekarang jejak ke-Islamannya masih bisa ditelusuri. 

Selama perang salib, teknologi Islam yang maju ternyata dipelajari oleh orang-orang Eropa. Pada masa Rennaisance inilah kesadaran pemikiran memuncak. Ilmu yang mereka dapatkan kemudian dikembangkan hingga mereka bisa mencapai kemutakhiran teknologi pada masanya yang kemudian bisa mendukung rencana penjelajahan mereka mencari the source of spices. 

Sedikit trivia nih, kenapa iptek itu di Eropa kesannya kaya maju banget, padahal aslinya, mereka bukan pioneer juga lho. Beberapa teknologi mereka merupakan pengembangan dari bangsa lain, misalnya saja Cina. Ini dikarenakan, bangsa timur itu semacam kebanyakan basa-basi. Yang namanya patron-klien, kesopanan, ekslusivitas golongan eksekutif itu dijunjung banget. Jadilah, ketika sebuah teknologi baru diketemukan, penikmat teknologi tersebut adalah golongan atas saja, yakni Kaisar dan sekitarnya. Hal ini kaitannya dengan superioritas dan tidak bisa disebar luaskan begitu saja sebagai tanda hormat kepada kaisar. Lain halnya dengan orang Eropa yang sepertinya, pada dasarnya memang efisien. Alkisah, sebuah teori menyatakan kalau jam, di Cina dan Eropa berkembang dengan sangat berbeda. Di Cina, jam yang sedemikian mutakhir teknologinya pada masa itu dikhususkan hanya untuk digunakan kaisar dan para petinggi di kerajaan sehingga 'resep' jam demikian terjaga dan otomatis pengembangan pun tiada, atau mungkin sangat kecil. Lain halnya dengan di Eropa. Jam digunakan di sebuah biara oleh para biarawan. Mereka yang hidup bersama memerlukan keteraturan. Ketika jam di aplikasikan dalam keseharian mereka, mereka menyadari bagaimana keteraturan akhirnya bisa tercipta. Kecenderungan yang tercipta adalah semakin fungsional suatu teknologi, maka pengembangan dan pemasyarakatannya akan semakin diprioritaskan. Amanatnya, kalo mau maju, jangan pelit ilmu hahaha~

Kembali ke eksplorasi Eropa ke Asia. Sekarang kita menginjak ke perjanjian Tordesilas. Sebuah agreement yang membelah dunia menjadi dua untuk dijelajahi masing masing Portugis dan Spanyol. Spanyol yang sebelah barat dan akhirnya menemukan New World alias Amerika, lalu berakhir di Filiphina. Dan Portugis yang melalui semenanjung barat pantai afrika, cape town, hingga ke Goa. Perjalanan inilah yang mempertemukan mereka dengan 'kehangatan' yang mereka cari, sekaligus mengajarkan mereka kerakusan.

Cukup soal yang kronologis ya. Waktu sudah semakin malam dan saya punya peer belanda yang belom kelar :v #siapasuruhnulisbeginian

Terakhir, beberapa trivia soal Sejarah Asia.
  1. Russia
    Apakah russia termasuk kedalam Asia? Bisa iya, bisa nggak juga. Artinya gini, secara kultural dan politis, jelas Russia adalah part of Europe. Tapi kalo diliat secara geografis ya masuk asia. Susah ya, terlalu gede sih#dor
  2. Golden Horde
    Semacam term yang mengarah kepada masa kekuasaan sangat besar di bagian tengah asia.
  3. Teh
    Pada abad ke 18, Cina menciptakan tren perdagangan baru yakni Teh. Komoditi ini sangat populer dan diminati. Negara Eropa pertama yang berhasil berhubungan dagang dalam urusan teh dengan Cina adalah Inggris. Kebanggaan akan inilah yang mereka bawa sampai sekarang dalam budaya 'nge-teh' mereka yang menjadi ciri kehidupan berkelas ala Inggris. Bahkan banyak pensiunan Inggris yang menghabiskan uang pensiun mereka untuk berkeliling Inggris dan menikmati teh-teh terbaik di Inggris dari berbagai negara di tempat-tempat terbaik untuk menikmatinya. Tapi bukan Inggris tidak mengalami kesusahan dalam urusan teh ini. Mereka bahkan harus sampai mengirim diplomat khusus ke Cina untuk menangani urusan dagang ini. Selan itu, bahasa yang digunakan dalam perdagangan dengan Cina, baik langsung maupun melalui surat hanyalah Cina, Arab, dan sedikit Thailand. Arab dan Thailand juga digunakan karena hubungan dagang antara orang-orang bangsa ini dengan orang Cina sudah terjalin sangat lama, dan juga menjadi penting bagi kedua belah pihak. Selain itu, Cina juga haya mengizinkan Perak untuk ditukar dengan Teh. Dalam hal ini, Inggris mendapatkan perak dari koloni kesayangannya, Amerika.
  4. Opium
    Masalah kemudian muncul ketika Amerika merdeka tahun 1776. Sumber perak inggis hilang. No Silver mean no Tea. Akhirnya Inggris dan Cina setuju untuk menukarnya dengan Opium. Opium-opium ini didapatkan Inggris dari India, dan sedikit dari Turki. Opium pada zaman itu tidak seberbahaya sekarang. Ia tidak dicampur dengan bahan kimia lain dan digunakan lebih sebagai suplemen penambah tenaga, terutama untuk perkebunan tebu yang pekerjaannya paling berat dan harus diawasi 24 jam. Namun dengan opium yang penggunaannya amat luas, dampaknya juga tidak kecil. Kaisar kemudian sadar, bahwa Opium telah merenggut satu generasinya karena kecanduan. 
  5. Jepang
    Seperti saya bilang tadi, Asia itu kesannya terlalu kaku. Persis personifikasinya Nihon di Hetalia Axis Power yang kalo mau ngomong selalu nggak jadi gara-gara ditahan. Gak kalah dengan Cina, Jepang juga tertutup. Sebelum Jepang membuka diri kepada bangsa barat, ada sebuah pulau buatan bernama Deshima (kadang dieja Dejima) yang menjadi titik terakhir persinggahan orang Barat di Jepang. Perdagangan dari Jepang hanya boleh sampai dan melewati pulau ini. Sebagai gantinya, Jepang lebih memilih pelajar-pelajarnya dikirim ke Eropa untuk mempelajari pengetahuan dan teknologi terbaru. Disini yang saya kagum dari Jepang. Dari fakta ini juga, kayaknya, setiap bangsa seperti mewarisi sifat khas yang kurang lebih sama ya~
  6. Opium War
    Masalah Opium antara Cina dan negara-negara Eropa kemudian menghasilkan Opium War. Perang ini terjadi dalam gelombang I dan II. Dampak terakhir Opium War adalah Hongkong yang sempat 'dipinjam' Inggris selama 100 tahun dan baru dikembalikan pada 1997. Begitu kembali Hongkong pun jadi mengalami masalah untuk bergabung dengan Cina, akibatnya, sampai sekarang Hongkong seperti memiliki otonomi khusus.
Yak begitulah kira kira, ilmu yang saya dapat dari kelas Sejarah Asia tadi siang yang kemudian saya muat ulang dan bagikan disini. Keren kan, pengetahuan yang sebegini luas hanya didapatkan dalam sekali kelas? hehe, sejarah gituloh~#dor. Mulai dari sekarang, saya janji, kalo sempet, saya bakal mempublikasikan kuliah-kuliah yang menarik di blog ini. Berbagi ilmu kan, biar maju wkwk

Jujur setelah kelas ini, I can't wait for European History in next Semester~ We'll talk more about Holy Roman Empire, Germania, Habsburg, and many more~ I must be great! XD



Akhir kata, semoga berguna, semoga anda sekalian turut merasakan antusiasme saya,
dan malam semuanya, See yaa~~ :3


2 comments:

  1. bagus...
    kapan - kapan kayak gini aja, tiap habis kuliah.. sangat membantu.. ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih~
      iya, maunya sih gitu, semoga bisa nyempetin~

      Delete