Trending Topics

.

.

Thursday, December 19, 2013

Menarik Kupon Undian Baru

Selalu saja, begitu hidupku bertautan dengan urusan semacam ini, segalanya seolah langsung berubah menjadi se-tak-pasti kupon undian. Siapa yang tahu, diantara ratusan juta nama yang ada di dalam tabung kaca, namamulah yang kudapat. Selanjutnya akan ada pengundian lagi secara berkala, dalam episode-episode depan yang tak pernah bisa kuduga, diantara jutaan carik kertas didalam tabung kaca, akan muncul skenario-skenario lanjutan kisah ini. Kisah panjang yang mengombang-ambingkan perasaanku tak ubahnya yang dulu, yang sepelenya diawali oleh namamu, hanya namamu.

Sekian lama waktuku bergulir tanpa sensasi semacam ini. Kau tahu, diantara musim semi dan bunga-bunga yang merekah senada dengan senyum-senyum sarat kebahagiaan, aku hampir menjadi satu-satunya yang masih tertinggal di penguhujung desember. Membeku sendirian ditengah sinar matahari yang sarat optimisme dan harapan hanya karena sebuah di waktu yang lalu, yang menghabiskan seluruh energiku untuk kembali bersemi dan membuka diri pada kehangatan matahari. Sampai di sebuah gang dalam perjalanan panjangku, aku menemukan tabung undian lagi sejak sekian waktu yang lalu. Aku menarik secarik kertas dan yang keluar adalah namamu. Kukira semuanya hanya akan jadi angin lalu, sampai kusadari, di waktu-waktu setelah namamu masuk ke kehidupanku, keping-keping es ini mulai luruh dari hatiku.

Beberapa kali aku sudah berkunjung ke tempat undian lagi setelah hari dimana aku menemukan namamu itu. Aku sudah mendapatkan beberapa penggal skenario, dan dari keseluruhannya sampai sekarang, ia benar-benar adidaya dalam memainkan perasaanku. Ajaibnya, setelah es ini seluruhnya luntur dan suhuku normal, semua hal tentangmu selalu menuai optimisme di kepalaku. Seburuk apapun kemungkinan terlintas dalam benakku, ketika aku bertemu denganmu semuanya menghilang entah kemana. Dan selalu saja berpola seperti itu. Saat-saat menyenangkan bersamamulah yang menghapus ketakutanku akan fluktuatisme perasaan ini, meski tak bisa kupungkiri, ada beberapa titik terendah dan aku tak berdaya terhadapnya.

Aku tahu, tak seujung jaripun aku berhak mengklaim atas kasus ini. Aku tak punya kuasa untuk menjatuhkan vonis atas kasus apa ini sebenarnya. Sampai detik inipun aku masih ragu karena rasanya benar-benar berbeda dengan yang dulu. Aku tak bermaksud mendahului takdir, tapi aku mengaku bahwa di saat-saat tertentu perasaan ini tak bisa berbohong. Aku merasakan hal-hal yang alien dalam kepalaku, desiran lucu dalam arus darahku, dan ketidak berdayaan dalam mengontrol emosi. Jadi kesimpulan apa yang bisa kutarik dari premis-premis konyol itu? Akupun tak tahu.

Dengar ya, ini samasekali tak ada hubungannya dengan masa lalumu. Kalau boleh aku jelaskan, aku samasekali tak menduga ini sebelumnya. Di waktu-waktu sebelum kerja berat seminggu itu, aku melihatmu dari sudut yang sangat biasa. Bahkan, saking mayornya kau dikelas, aku sempat berpikir kalau orang macam kita, tak akan berada dalam satu lajur yang setara. Kau yang mayor dan aku yang tak banyak memilih berprahara dengan resiko. Kau yang menjadi bagian penting dan dimiliki seluruh kelas, sementara aku hanya bagian kecil dari kelas yang memilikimu. Aku hanya turut tertawa diam-diam dalam joke-mu, dan semuanya pun kukira hanya akan tetap seperti itu sampai ada sinyal lain yang tertangkap oleh GPS-ku. Awalnya aku mengabaikan sinyal itu, pikirku barangkali itu hanya interpretasi program GPS-ku yang apatis teknologi baru. Sampai dalam perjalananku, aku kembali menemukan tabung undian dan begitu kutarik, muncul skenario baru. Itu terjadi beberapa kali, menguji interpretasi GPS-ku yang ternyata meski tua, masih cukup bisa diandalkan. Sadisnya, interpretasi itu menghadirkan merah muda kembali ke lembaran hidupku sekarang. Dengan tokoh utama kali ini dirimu.

Selesai satu prahara internal diriku, interpretasi baru muncul dan aku tersengat lagi. Sial, kenapa semua ini demikian rumit? Dunia ini sudah tua, manusia sudah semakin pintar untuk tak lagi percaya pada undian yang kredibelitasnya sama dengan cenahyang kuno. Tapi aku mau berkata apa kalau memang hal yang terjadi tak pernah kuketahui dan membawa labilitas yang demikian dahsyatnya. Dalam episode-episode terakhir, kasus ini terangkat ke permukaan, beberapa orang memojokkanmu dihadapanku, menarik saksi baru, dan menyimpulkan sebuah steatment yang kau anulir kebenarannya. Kau bilang, this case is no more than a joke. Dan yah, kurasa benar, semua ini hanya sebuah joke. Jadi aku hanya harus tertawa dan melupakan semuanya. Yeah, andaikata dalam hal ini, tertawa dan lupa dapat dilakukan demikian mudahnya.

Di hari berikutnya kau mencoba meluruskan semuanya. Menjadi lebih dewasa dari di kasus pertama. Awalnya ada banyak hal yang kukhawatirkan mengenai kelangsungan relasi ini, tapi kau berhasil mengatasinya dengan sangat baik. Ah, mungkin kesimpulanku ini hanya sebuah interpretasi yang hiperbolis dan anti objektif samasekali. Tapi ini duniaku, hak prerogatif mutlak ada ditanganku. Aku tak menyebut namamu, menjabarkanmu secara gamblang, dan menghasut orang-orang agar menuding keji ke arahmu, aku hanya menulis apa yang kurasakan, sebagai diriku sendiri.

Sampai sekarangpun, semuanya masih rumit. Kukira benar adanya kalau selalu ada masokisme dalam kasus seperti ini. Aku bagaimanapun menikmati ketersiksaan ini, ketika disiang hari aku tertawa dan semalaman setelahnya aku tak henti bertanya pada diriku bagaimana sebenarnya takdir membahasakan kisahnya padaku dibalik tawa-tawa yang mengalir begitu saja ketika bersamamu tadi. Aku tak tahu tabung terakhir mana yang akan kutemui dan eksekusi macam apa yang ada dalam skenario terakhirku mengenai kasus ini nanti. Aku menunggu, menyiksa diriku oleh spekulasi dan kejungkirbalikan perasaan yang tak terdefinisikan untuk sesuatu yang semoga saja membahagiakan, amin. Untukku, dan tentunya untukmu, juga semuanya.

-Gun and Roses- 

No comments:

Post a Comment