Trending Topics

.

.

Tuesday, February 07, 2012

Sebuah Istilah,


PHP




Oke, kali ini saya yang biasanya sok klasik*baca:tua* ini mencoba untuk sedikit melongok keadaan sekitar diluar mimpi-mimpi dan khayalan saya. Menelaah sedikit bagaimana sih ternyata keadaan di dunia ‘nyata’ setelah lama saya tinggal berlawat ke alam khayal#plakk
Baiklah, mari kita mulai. Oiya, disini saya mungkin juga tak akan berbalai pustaka ria lagi dengan menggunakan bahasa yang ruwet dan belibet seperti biasanya, tapi mungkin sedikit lebih emm.. ‘muda’. Ya, seperti bahasa yang pada kodratnya digunakan oleh mahluk sebangsa, se-spesies, dan seusia saya. Mungkin saya juga nggak akan menggunakan bahasa ‘aku dan kau anak kerbau’ seperti pada tulisan-tulisan saya yang sok gombal itu, setidaknya, disini subjeknya adalah seorang ‘saya’, dan tak menutup kemungkinan saya menggunakan kata ‘lu’ dan ‘gua’ sebagai kata ganti orang pertama dan kedua. Mengerti? Oke cukup tutorialnya..

P(e)H(a)P(e), begitu bacanya. Itu bukan nama unsur atau apapun yang berkaitan dengan mata pelajaran yang mengharuskan saya ulangan ditengah terjangan badai. Sebenernya dikelas sih, tapi kan diluarnya badai, udah sore lagi*curcol#plakk*. Jikalau anda sekalian tahu, PHP ini adalah sebuah istilah yang lagi booming di bongkahan bumi tempat saya berpijak  setiap detiknya untuk berjuang dalam kemelut peperangan nafsu dan pengendalian diri dalam hidup saya hingga saat ini.=___= #ribet amat deskripsinya. Intinya, “PHP” ini sekarang lagi booming, setahu saya gitu, dan kalaupun misalnya ini boomingnya sudah lama, hanya saya yang kelewat kudet, mohon dimaafkan dan tinggal diganti saja kata kata ‘lagi booming’ disini dengan ‘pernah booming’. PHP ini kalo ditelaah maknanya secara istilah memang sebangsa dengan ‘galau’ begitu. Bukan bahasa baru, melainkan bahasa tua yang dipopulerkan kembali untuk menggambarkan suatu keadaan yang sangat lumrah dialami orang pada masa ini, atau biasanya juga untuk menyebut atau menjuluki sesuatu. Fungsinya, tetap fungsi deskripsi sepertinya. Nah, ada yang tahu apa itu singkatan dari PHP? Yap, anda benar!*apaan, jawab aja nggak* Kepanjangan dari PHP sendiri adalah Pemberi Harapan Palsu. Uwwidiihhh.. dangdut juga nih bahasa kalo di denger denger, hahahaaha#ditamparorangsekampung. Lho, ya memang kan? Akui sajalah, saudara-saudara sekalian jikalau apa yang saya katakan memang benar adanya. Tapi, well, khas sekali anak muda, mainnya singkat-singkatan. Pemberi Harapan Palsu, begitu disingkat jadi PHP, enak-enak aja nyebutnya, ya kan? Semua aksen melayu yang mendayu-dayu sirna sudah menjadi sebentuk singkatan yang enak saja untuk diucapkan. Kasus seperti ini kadang menimbulkan anak kasus baru, saking tenarnya si PHP ini dalam bentuk singkatan, tanyakan saja, orang-orang di sekitar anda yang sering mengatakan ‘PHP’ mungkin nggak semuanya tahu apa kepanjangannya. Yang mereka tahu, mungkin yang namanya PHP itu pokoknya begitu saja.# =o=a
Istilah baru dari bahan lawas ini agak beda dengan ‘galau’. Sebenarnya, saya agak meminimalisir penggunaan kata ini dalam percakapan, tulisan, maupun ocehan saya di j-sos. Kenapa? Bukan saya sirik sama yang udah bikin itu kata-kata booming, tapi gak enak aja lah. Masalahnya, nih ya.. Lihatlah judul profile saya yang panjangnya hampir menyerupai autobiografi itu, ‘I Proud to Be Different’ itu bukan berarti saya ini anak panti yang cacat fisik maupun mental, alhamdulillah mental dan fisik saya baik baik saja, kecuali gangguan agak sableng dan kelebihan sedikit berat badan#ngek. Itu artinya saya bangga menjadi berbeda dari yang lain dalam berbagai hal, dalam berpakaian, bergaya, berbicara, menulis, menyampaikan pendapat, apa saja yang penting saya harus berbeda. Bukan juga berarti orang jalan dengan kaki sedang saya dengan dahi, masih dalam batas kewajaran, yang penting sesuai dengan apa yang saya mau dan berbeda dari yang lain. Dan jika dihubungkan dengan kenapa saya meminimalisir penggunaan kata galau, adalah karena saya tak ingin sama dengan orang lain, itu. Apalagi yang akan sama dengan saya itu banyak. Jadi lebih baik sedikit aneh tapi berbeda dan berciri, HAHAHA*ketawalaknat

Sebenernya salut deh, sama yang punya ide mem-booming-kan kata ‘galau’. Ini kata, sebenernya saya udah tau dari dulu, dari sebuah bacaan yang bergaya bahasa agak lawas. Sejak saat itu saya sering menggunakan kata tersebut dalam tulisan saya, biasanya dalam bentuk sudah ditambah dengan imbuhan ‘me’ dan ‘kan’, menggalaukan. Karena ya.. memang katanya cukup aplikatif dan masih terdengar unik dan langka–kala itu–. Tapi di telinga saya kedengerannya jadi agak gimana gitu jikalau sekarang kata dasar ‘galau’ banyak ditambah imbuhan gak jelas jadi ‘ngegalau’. Jika niat anda memang untuk berbahasa Indonesia, mengapa tak sebut itu dengan ‘menggalau’?! Nah, oke. Setelah si ‘Galau’ ini booming, ada keuntungan tersendirinya juga. Kita, terutama si pemulai, jadi berperan dalam melestarikan salah satu kata dalam bahasa Indonesia yang sudah mulai beralih menjadi asing di telinga kita orang Indonesia sendiri*tepoktangan*. Ttapi… MIRISNYA.. selain ada oknum pengguna kata ‘galau’ yang merasa pernah mendengarnya lalu penasaran dan membuka-buka lagi Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk menelaah maknanya yang sebenarnya, ada oknum pengguna juga yang justru menganggap ‘galau’ sebagai sebuah inventory baru alias rekayasa manusia berbudaya masa kini !! Aduhh…*ngelusjidat* oleh karena itu, dari pada menggunakan yang sudah banyak disalahgunakan orang dan sangat mudah ditemui ibarat penjual garam, lebih baik mengganti kata ‘galau’ dengan kata ‘gundah gulana’. Melayu sedikit, nggak apa.. di mata dan telinga saya tetap terkesan keren kok asalkan masih eksklusif dan sedikit penggunaannya#plakk.

Baik, cukup dengan ‘galau’ dan mari kita kembali pada topik awal kita, PHP. Saya dapat ide menulis soal PHP ini karena kata ini saya temui dan dengar istilah anyaran ini dimana-mana. Ah, hampir saya lupa, pengertian dari PHP sendiri, adakah yang tahu? Yeah, bukan tahu lagi, mungkin bahkan sudah hapal. Well, sesuai namanya, PHP adalah sebuah situasi dimana terdapat dua belah pihak, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan-atau mungkin sejenis#plakk-, yang terlibat dalam sebuah keadaan dimana salah satu pihak diantaranya memberi perhatian lebih, terlihat ramah pada pihak yang satunya, sangat baik, dan mungkin masih banyak bentuk sinyal-sinyal lain yang ia berikan, hingga si pihak satunya yang mungkin saja sebelumnya tak punya perasaan sama sekali beralih mulai menaruh perasaan hingga harapan pada si pemberi sinyal, tapi ternyata si pemberi sinyal malah tak menanggapi harapan tersebut, dan tara.. terfonislah si pemberi sebagai pelaku PHP.

Kasus ini bisa dibilang marak sekali terjadi, lebih dari hipnotis maupun korupsi. Dari mulai dikalangan remaja sampai pemimpin dunia. Mungkin ini sudah biasa jika terjadi di kalangan remaja yang masih banyak bimbang soal cinta, tapi di kalangan pemimpin dunia yang sudah matang soal fikiran, yang berprinsip, dan yang sudah biasa keluar dari masalah pelik. Pastilah anda sekalian bertanya-tanya atau bahkan mengira saya hanya mengada-ada. Beberapa pelaku PHP itu diantaranya adalah dua orang hebat yang saya kagumi. Pertama, mari kita alihkan sekalian fikiran kita kepada tokoh bangsa ini, sang bapak bangsa, yea.. Ir. Soekarno. Bukan saya bermaksud menjelekkan, toh saya justru mengagumi betul sosoknya. Dibalik sosoknya yang dikenal luas idealis, nasionalis, pekerja keras, dan otoriter, ia jugalah seorang pecinta seni dan pengagum segala bentuk keindahan, termasuk wanita. Itulah juga mengapa ia memiliki 9 orang istri, dan hebatnya semuanya berjalan sejalan dengan kepentingan kenegaraannya tanpa ada gangguan apapun di kedua belah pihak. Tapi ke 9 wanita yang beruntung menjadi isterinya itu belumlah seberapa dari semua wanita yang pernah punya hubungan khusus dengannya. Salah satu kasus PHP ini terbilang tragis. Ini terjadi pada Sakiku Kanase, seorang Jepang yang sebetulnya sama posisinya dengan Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi yang pada akhirnya beruntung menjadi istri Soekarno. Sedang Sakiku yang patah hati karena terlanjurr sudah berharap banyak pada Soekarno mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri tiga minggu setelah Naoko dan Soekarno menikah.

Lain Soekarno, lain pula lelaki kharismatik yang satu ini-begitu kata fuhrer saya8D-. Right, Adolf Hitler. Siapa coba yang tak kenal Hitler. Seorang diktator yang terkenal kejam ini juga punya sisi-sisi unik. Diantaranya, pernah ada orang yang menyatakan jika dilihat dari tulisannya, sisi feminitas Hitler cukup tinggi, hmm.. Lalu, ia juga seorang yang misterius dan sulit ditebak secara kepribadian. Dan menurut saya, ia juga termasuk orang yang idealis, berselera tinggi, dan cenderung soft hearted. Korban PHP dari sang fuhrer ini tak lain dan tak bukan adalah wanita yang setia mendampingi hidup penuh resikonya, Eva Braun. Seumur hidupnya Eva Braun di PHP-in sama Hitler. Permintaan Eva untuk dinikahi oleh Hitler baru di kabulkan oleh sang fuhrer di satu hari tepat sebelum mereka bunuh diri. Haaahhh…*ngelapairmata*

Oke, guys. Sekarang tiba saatnya bagi kita untuk menarik kesimpulan. Intinya, meski saya tak tahu menahu, dari yang saya dengar dan saksikan, di PHP-in itu gak enak, mas. Nyesek luar biasa pastinya. Pernah saya mendengar salah seorang oknum teman saya bicara soal ini, katanya PHP itu cuma karena ceweknya aja yang kegeeran (kasusnya biasanya dari cowok ke cewek).  Mungkin itu bisa jadi bener, tapi yang namanya cewek ya, kita ambil manusiawinya saja, siapa sih yang nggak senang jika seseorang memberikan perhatian lebih ke kita? Gak normal kali yang nggak seneng. Itulah mengapa kita yang beranggapan begitu sangat rawan menjadi korban PHP. Motif PHP yang umumnya dilakukan oleh oknum laki-laki kepada perempuan bisa jadi berlandaskan dua hal. Pertama, kepekaan yang terlalu dari pihak perempuan sehingga ia merasa sampai seperti diperlakukan lebih saat sebenarnya bukan begitu maksud si laki-laki. Dan yang kedua saat si laki-laki benar-benar berniat untuk mem-PHPkan si perempuan. Biasanya ini berlandaskan atas suatu dendam atau ganjalan, juga paksaan dari keadaan yang kurang mendukung dan kurangnya komunikasi antar kedua belah pihak.

Cara untuk mencegahnya adalah selalu positive thinking tapi berfikirlah sewajarnya. Susah memang, tapi cobalah dari pada harus terluka dalam di akhir. Perasaan berbunga-bunga yang melambungkan itu memang tak bisa ditolak karena, yaa.. saya tahu kiranya rasanya. Tapi, lebih baik tak usah terlalu mengharap di awal, tapi jangan terlalu pesimis juga. Sekalinya sinyal-sinyal itu datang, nikmati saja apa adanya, tapi jangan sampai terlarut terlalu jauh berharap. Jikalau memang kita sudah membiasakan diri untuk tak terlalu mengharap padanya, kita akan siap mengenai seburuk apapun kemungkinan yang akan terjadi. Dan sekalinya apa yang ia tunjukkan selama ini memang mengarah ke arah yang sebenarnya, bersiaplah untuk terkejut dan berbahagia.

Yang namanya PHP itukan, tetep ngerasain yang baik-baik dulu. Jadi benar dong jikalau saya bilang nikmati saja. Setidaknya, anda dan dia pernah berada dalam posisi singkat yang menyenangkan. Intinya, cukup nikmati saja dan jangan terlalu mengharap. Maaf sekali jikalau ternyata saran saya ini tidak practical dan menyon semua pada keyataannya. Yang jelas, dilihat dari sudut pandang saya ya, beginilah adanya. Toh saya memang juga gak pernah merasakannya#muahahaha. Mending lah, diberi harapan, dari pada tidak ada apapun samasekali. Dan anehnya, meskipun tak ada sama sekali apapun, mengenai respon maupun tanggapan, apalagi harapan, saya masih tetap terjebak disini, di sebuah kemelut rumit yang tak bisa ditolak untuk dinikmati.

 Hanya ini yang saya mampu simpulkan dan kemukakan. Semoga berguna, atau setidaknya cukup menghibur kala nilai gunanya mencapai angka nol.

“Rahasia umur panjang dari relationship jenis apapun ialah  Komunikasi, Kejujuran, dan Toleransi.” –menurut saya~

Au Revoir~~



2 comments:

  1. gue mau komentar nih yuansss! haha kritik boleh dong.... sebenernya ini post bisa bagus kalo basa-basinya 'sedikit' dikurangi -_-v hahaha but over all, makna post lo yg ini MANTAP! muahaha ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ohohohohooho

      biasa mah, hobi gua basa basi#plakk
      abis kalo gak gitu terlalu implisit gimana gitu hahhahaha~

      makasih ya sudah komennXD

      Delete