Trending Topics

.

.

Tuesday, September 11, 2012

11 September-mu


Oioii~ saya kambek setelah mati suri, dan dalam kesempatan ini saya kembali tanpa keegoisan dan kenarsisan saya yang biasanya. Kalau memang anda sekalian kerap meluangkan waktu untuk menengok kotak harta karun saya ini, pasti anda hanya akan menemukan segala aspek tentang saya, pemikiran saya, agenda saya, karya karya saya, yah pokoknya everything here is absolutely about me. Tapi untuk kali ini saja, saya mengalahkan keegoisan itu dan mendedikasikan satu posting untuk seseorang, bukan saya.

Oke, saya akan mulai.

Tepat pada tanggal dua puluh Mei silam, ketika momen pergantian usia saya yang keenam belas tiba, seseorang dengan begitu romantisnya mengetuk pintu kesadaran saya di tengah malam yang dingin dan mendedikasikan waktu tidurnya yang berharga bukan hanya demi mengucapkan sekelumit kalimat ucapan selamat, tapi juga sebuah posting di blognya. Hoho, romantis kan? Itulah mengapa, saya juga tak sudi kalah dalam kompetisi beradu keromantisan ini.
Anda tahu apa tanggapan saya soal posting di blognya itu? Haha, konyol, tapi bagi orang yang benar mengenal saya, juga orang ini saya rasa, pasti mudah untuk menebaknya. Saya ini individu yang mudah tersanjung*ngaku* wakakkak… Yaa, berakar dari kenarsisan tak beradab saya sepertinya.

Maafkan saya tapi kadang tak ada salahnya memiliki sudut pandang yang lebih dari orang lain. Karena ketika saya memiliki pandangan seperti itulah saya akan menganggap segalanya dalam hidup saya ini lebih dan lebih berharga. Dan soal mendapat perhatian dari orang lain, aah… itu keren~ sangat menyenangkan.
Lagipula, meski dalam kancah kehidupan saya masih dibilang junior, saya kira saya sudah dapat menyimpulkan beberapa fakta menarik soal hidup ini. Entah betul atau salah, tapi menurut saya memang apapun yang akan kita beri akan kembali kepada kita, dan apapun yang kita terima asalnya pun dari kita. So, jika saya bisa merasa bahagia oleh perhatian orang lain terhadap saya, niatan saya untuk ini pun simpel saja, saya ingin orang ini juga bahagia oleh dedikasi saya terhadapnya.

Orang ini bukan siapa-siapa, atau oke, saya salah. Lebih tepatnya belum siapa-siapa. Seyakin itu? Yeah… asal kalian tahu, kami—saya dan orang ini— punya banyak rencana besar soal apa yang akan kami perbuat di waktu-waktu kami kedepannya. Tunggu saja sampai sejarah mencatat nama kami. Orang ini hanya seorang perempuan, atau… yah, dia tetap perempuan, yang lahir tepat hari ini tanggal 11 September, enam belas tahun yang lalu, yang di usia keenamnya teroris merayakan ulang tahunnya dengan mengebom gedung World Trade Centre, tinggal di Jalan Bumi II, ingin jadi dokter atau psikolog, berkacamata, dan sedang menyukai seseorang di sebelah sana—nii-sama nya. Eits, frontal? Heihei, ini dunia saya ya, jadi everyone have to obey my rule here HAHAHA#laknat
Saya sudah kenal orang sejak bertahun tahun yang lalu. Yah, baru empat tahunan mungkin, tapi itu sudah lebih dari satu tahun kan? Jadi sudah cukup disebut bertahun tahun. Oke, samasekali tak penting. Dan selama empat tahunan tersebut saya telah menjadi saksi dari berbagai hal yang terjadi padanya, soal transformasinya, perjalanan hidupnya, love story-nya, dan macam-macam lainnya. Jadi saya rasa itu sudah cukup untuk memantaskan diri saya berbicara cukup banyak tentang beliau ini(?).

Kesan awal saya terhadap orang ini, jujur, agak mengerikan. Yah, bukan begitu juga sih tapi, saya sempat beranggapan jikalau si orang yang duduk di bangku pojokan dekat pintu semasa kelas tujuh SMP ini adalah tipikal yang bagaimanapun nggak bakal jadi temen deket saya. Dulu, bagaimanapun, saya melihat sosoknya sebagai seorang eksak lovers yang agak anti sosial. Dalam fikiran saya seolah kami berbicara dengan bahasa yang berbeda, tapi begitulah, tanpa disangka perbedaan yang akhirnya mempersatukan kami(?).

Sampai sekarang, banyak yang telah kami lewati. Beberapa kali, saya sempat membuatnya marah, entah itu betulan atau tidak karena nyatanya beberapa kali saya malah dikerjai. Sebagai seorang pecinta kedamaian jujur saya nggak suka punya musuh, apalagi sampai saling mendiamkan, pelotot-pelototan dan mendendam. Ogah beud sumfeh =__= Saya itu nggak bisa marah itulah kenapa ujung-ujungnya saya pasti minta maaf duluan. Demi perdamaian, men! Makanya, nggak usah pake marah lah kalo sama saya mah, saya bukan orang jahat kok~

Then, berhubung niat awalnya ini memang sebuah ucapan selamat ulang tahun yang malah berhujung menjadi testimoni kepanjangan dan curhatan abal ini, tetep harus ada intinya dong. Ya, saya dan my beloved Prince Naoya mengucapkan JOYEUX ANNIVERSAIRRE buat anda~ semoga apapun yang dicita-citakan tercapai, semoga segera menemukan sang blusherman, semoga sukses, lebih dan lebih baik lagi dari yang sebelumnya, makin dewasa, makin jarang ngambek, makin kurus, dan makin ngefans sama saya! XD

Jangan gentar oleh paradigma kesepihakan, nikmati saja kerlingan bintangmu selagi langit masih gelap, karena bukan tak mungkin ketika siang hari akhirnya menjelang kau akan merindukannya lebih dari kerinduan-kerinduanmu yang sekarang~*eeaa*

Yang terakhir, saya mohon maaf atas keterlambatan ini. Anda tahu saya orang Indonesia, saya cinta Indonesia dan ngaret merupakan budaya Indonesia, jadi saya cinta ngaret#plakk. Semoga kiranya anda cukup terhibur :*



Dedicated for  Rere Harits Ariyanti

1 comment:

  1. Waaaah~ saya jadi terharu nih baca postingan ini.

    Oke-oke, pertama saya mau mengucapkan terima kasih karena sudah menyempatkan diri untuk membuat postingan khusus buat saya di blog pink-mu ini.
    Dan hmm.. ano ~,~ kok Nii-sama ikut dibahas ya?
    Tapi aiiih~ quote tentang paradigma kesepihakan itu huaaa~ cespleng wan (?)
    Sugoi.. saya akan mengingat terus kata-kata itu.
    Sepihak huohuo bintang~

    ReplyDelete