Assalamualaikum
wr.wb.
Yang
terhormat bapak kepala sekolah,
Juga Dewan Guru dan Staf TU yang saya hormati,
Dan teman-teman sekalian yang berbahagia..
Juga Dewan Guru dan Staf TU yang saya hormati,
Dan teman-teman sekalian yang berbahagia..
Sebelumnya
marilah kita haturkan sebanyak banyaknya rasa syukur dan terima kasih kepada
Allah SWT, karena hanya oleh rahmat dan hidayah-Nya sajalah pada kesempatan
yang berbahagia ini kita bisa berkumpul disini. Berkumpul di tempat ini untuk
turut memeriahkan hari jadi Indonesia kita tercinta yang ke 67.
Merdeka!
Merdeka!
Hadirin
sekalian, kita semua tentu tahu bagaimana peliknya sebuah proses yang kita tempuh hingga sebentuk kemerdekaan bisa
benar-benar kita genggam. Dan tak terasa, kemerdekaan kita telah berlangsung
selama 67 tahun. Meski itu merupakan waktu yang lama, bangsa kita hingga detik
ini masih belum bisa disebut merdeka seutuhnya. Itulah mengapa masih menjadi
tugas kita sebagai yang wajib berjuang di zaman ini untuk mengisi kemerdekaan
yang telah bangsa kita raih.
Hadirin
yang saya hormati, berbicara soal mengisi kemerdekaan, banyak sebenarnya cara
yang dapat kita lakukan. Salah satunya adalah dengan menjalani apa yang kita
tekuni dengan sebaik yang kita bisa. Bukan hanya sebatas melakukan pekerjaan,
tapi juga mengabdi padanya. Karena untuk kita, perjuangan bukan lagi soal
menghunus pedang dan menjunjung bambu runcing. Kita bisa berjuang dengan cara
kita masing-masing.
Selain
dari pada itu, Hadirin sekalian, masihkah anda ingat istilah ‘Jas Merah?’ Ya,
salah satu quotes Bung Karno yang
terkenal itu pasti kita semua tahu. Seperti bunyi ungkapan itu, ‘Jas Merah,
jangan sesekali melupakan sejarah.’ Disini diterangkan bahwa adanya sejarah itu
sangat penting sehingga tak pantas dilupakan. Mengapa? Karena sejarah sendiri
adalah identitas bangsa, sejarah adalah catatan masalalu kita. Catatan dimana
semua hal buruk dan baik yang pernah kita alami tercatat.
Hadirin
yang berbahagia, dengan mengingat sejarah, kita bisa mendapatkan banyak hal. Pelajaran,
kala kita mengingat hal buruk yang pernah terjadi. Tekad, kala kita mengingat
kemenangan yang pernah kita genggam. Dan kecintaan terhadap bangsa dan negara
saat kita menyadari seberapa banyak yang telah negara berikan pada kita. Setelah
itu, tentu akan muncul pertanyaan di benak kita ‘Apa yang sudah kita berikan
pada negara?’ Dan mengabdi padanya adalah satu-satunya cara yang bisa kita
lakukan untuk negara. Mungkin akan sangat sulit menghapus KKN, membersihkan
pemerintahan dari suap menyuap, membebaskan rakyat dari kemiskinan, mewujudkan
pendidikan murah, dan masih banyak impian-impian negara kita yang selama ini
seolah hanya sekedar testimoni belaka, tapi dengan memiliki anggapan ini,
dengan mencintai negara sepenuhnya, itu semua bukan hal yang mustahil.
Sekali
lagi hadirin sekalian, dari sepenggal kalimat itu saja kita bisa merasakan
banyak hal, kita bisa bangkitkan jiwa patriotisme kita yang selama ini
tertidur. Kita hidup dalam satu kesatuan, dalam satu wilayah dan identitas yang
menaungi sejak moyang-moyang kita. Kita tak seharusnya hidup secara egois dan
terpisah-pisah, karena sesungguhnya kita berakar pada sebidang tanah yang sama.
Jika kita bisa memberikan sedikit saja bagi negara, maka seluruh bagiannya akan
turut merasakan.
Jadi,
Hadirin sekalian, mulai sekarang kenanglah kembali sejarah, hingga akan bangkit
rasa cinta kita kepada negara. Indonesia saat ini sudah sebegini carut marut
keadaannya, jika bukan kita, siapa lagi yang bersedia mencintainya. Hingga saat
kita telah mencintai negara, kita akan mulai belajar untuk mengabdi, dan
pengabdian itu akan menjadi kunci yang akan membuka pintu menuju kemerdekaan
utuh yang kita impikan.
Semoga
apa yang sama sama kita cita-citakan untuk dapat segera mewujudkan kemerdekaan
yang utuh bagi Indonesia dapat terwujud. Yang bisa kita lakukan hanya berusaha
dan berdoa, sementara Allah yang akan tentukan. Dan sesungguhnya tak ada
sesuatu apapun yang mustahil bagi-Nya. Asalkan kita tetap pada prinsip untuk
memberikan yang terbaik, Insya Allah kita akan senantiasa diberi kemudahan.
Yang
terakhir, saya ucapkan banyak-banyak terimakasih karena hadirin semua telah
bersedia menyimak sejak awal hingga akhir. Mohon juga dimaafkan apabila
terselip salah-salah kata. Selamat berjuang, selamat mengabdi pada bangsa dan
negara kita tercinta!
Dirgahayu
Indonesia! Merdeka!
No comments:
Post a Comment