Kau datang, dengan kunang-kunang dalam genggamanmu
Menghapus segala ragu untuk melangkah lebih jauh bersamamu
Membunuh waktu, menikmati tiap detik berlalu dengan suka tanpa duka
Musim panas yang indah kala kita bertemu
Membuka lembar dalam kisah baru
Kini matahari tak lagi menyapa tiap kali aku merindu
Langit biru telah mengelabu
Bersamanya, perubahan lain kian gencar mendera
Aku tak gentar, aku bersamamu
Masih dengan cahaya ajaib kunang-kunang dalam genggamanmu
Musim panas masih lekat di hatiku meski dingin udara menyapu
Hingga tiba, tak dalam gulita, tapi hatiku kehilangan cahaya
Kau berkisah tentang sakura-mu di musim semi lalu
Yang kau tinggalkan dengan luka padamu
Yang direnggut jauh oleh mimpi mimpi
Yang kau rindu kembali
Cahaya itu masih miliknya, aku hanya beruntung pernah sesekali melihatnya
kurasa...
Kini aku tak bisa berkata
Apakah kota remang atau penuh cahaya
Semua batang lilin nampak seperti kunang-kunang
Meski tanpa keajaiban darimu
Aku kembali didekap ragu
Hatiku tak henti menggali lubang tanda tanya
Ketika kau kembali ke sisi masih dengan cahaya
Salahkah inderaku?
Sakit menghujam bukan untuk kali kesatu
Aku ingat bagaimana perasaanku pernah serapuh sayap kupu-kupu
Yang kupunya di waktu lalu hanya pelangi ditengah hujan
Indah, menawan, tanpa pernah bisa kuraih
Hingga ia berganti lembayung sore, aku hanya bisa terpaku
Dalam keraguan, dalam keremangan di tengah kota
Sampai kau tiba
Dan sayap ini kembali berwarna...
Yuanita WP-26/11/13 |
No comments:
Post a Comment