Oke, selamat sore teman-teman, saya Yuanita Wahyu
Pratiwi, dari Bekasi. Di SMA jurusan saya IPA—tapi itu karena paksaan dan
samasekali bukan kata hati saya—. Alasan saya memilih jurusan
Seppfffthh#dibekep
Haha, maap maap, habis dalam otak saya kalimat tersebut memang seperti
sudah tercantum gamblang untuk beberapa hari ini. Mau bagaimana lagi? Paragraf
inilah yang paling sering orang lain minta ucapkan oleh saya akhir-akhir ini~
Baiklah, maaf lagi untuk opening, atau apapun itu yang membuka forum
kita kali ini yang samasekali tak memiliki kredibelitas untuk sekedar dilirik
di atas. Oke, kali ini, saya menulis post yang berkaitan dengan tanggal
penting. Ada apa pada tanggal ini? Ohohoho, cari lah di google, dijamin,
pengeboman WTC lah yang akan muncul. Tapi bagi saya, ada yang lebih penting dan
lebih dekat dari sekedar peringatan pengeboman yang jadi salah satu aksi paling
berani yang dilancarkan oleh teroris tersebut. Karena ini menyangkut seseorang
yang memiliki korelasi erat dengan saya, jauh dibanding WTC yang bahkan tak
mengenal nama saya#bah.
Well otak cenahyang saya mengatakan, di Little Netherland sana, ada
seorang perempuan rapuh yang menyendiri di tengah momen penting baginya.
Pertama, yang saya ingin lakukan adalah mengucapkan selamat, tapi ‘selamat’ ini
lebih dari sekedar selamat ulang tahun biasa. Selamat dari saya ini adalah
selamat menjadi dewasa.
Momentum-mu ini jauh lebih bernilai dibanding milik saya dan yang
lainnya boi. Kau lah salah satu yang dianggap paling dewasa untuk menjalani kesendirian
dalam momen pentingmu di tengah atmosfer kos-mu yang dingin dan hanya berisikan
selembar koran. Aku tahu pahitnya boi, maka belum tentulah aku sanggup bila
diminta menggantikan posisimu saat ini. Aku tahu hidup ini kejam boi, maka
jangan salahkan takdir. Salahkanlah keputusan terdahulumu untuk menjinjing map
merah ketika memasuki ruang pendaftaran sebuah sekolah menengah atas negeri
terkemuka di kota kita boi~
Tapi lihat sisi baiknya. Hidup memang telah terancang sedemikian rupa. Kau
yang sekarang menyendiri dalam senyap ini telah menukar map merah itu dengan
banyak kebahagiaan, bukan? Maka percayalah bahwa map warna apapun itu, yang kau
bawa ketika kau menyerahkan dokumen apapun itu, ketika kau memasuki jurusan di
universitasmu yang sekarang kau pijak, adalah map yang juga akan ditukar Tuhan
dengan lebih dan lebih banyak lagi kebahagiaan buatmu kedepannya.
Aku tahu, aku rasa aku cukup banyak tahu soal masalahmu. Bagaimana kisah
soal bidak-bidak catur yang menari diatas dwiwarna yang terkotak-kotakkan oleh
takdir. Bagaimana bidak-bidak tertentu menimbulkan ketergantungan buatmu, bagaimana
sebuah bidak memberimu indikasi adanya ketidak seimbangan dalam relasi kalian, dan
bagaimana kau bingung memutuskan sesuatu mengenai bidak-bidak lain. Nikmatilah
boi, cuma itu yang bisa kuberi sebagai wejangan untukmu. Itu plot indah yang
Tuhan hadiahkan pada momen berulangnya hari jadimu yang ketujuh belas ini, yang
mestinya lebih indah dari siapapun.
Sebagai seorang yang secara genotipe ‘Jawa’ tapi secara fenotipe
‘Betawi’, dan entah mengapa bisa beraksen ‘Melayu’ di sini, aku mendoakan
segalanya untuk kebaikanmu. Apapun, apapun yang terbaik untukmu, entah itu
menjadi psikolog handal, IP tinggi, bisa hidup dengan baik di habitatmu yang
baru, lulus dalam waktu singkat, S3 di usia muda, atau bahkan menikah di usia
muda sekalipun, aku amini untukmu boi~
Jangan goyah oleh kesendirian
boi, berpeganglah erat pada tiang kapal dihadapanmu kala badai menerjangmu
dalam ketidak berdayaan. Aku tahu, kami semua, orang-orang yang di waktu yang
lalu selalu ada bersamamu akan selalu bersedia mengulur tali kebersamaan sejauh
apapun dirimu berada. Bagi kita, mestinya jarak hanya sekedar ilusi yang tak
mampu bicara banyak.
Aku tahu betapa heterogennya lingkungan baru, bagaimana akan ada mereka
dari tipikal-tipikal yang tak kau suka muncul sebagai hidangan yang ada untuk
kau santap di mejamu. Pesanku, jangan makan pisang dengan kulitnya. Jika itu
memang kulit, tinggalkanlah, hiraukanlah mereka untuk sampai di dapur, lalu
dipakankan ke ternak yang memang menerima mereka sebagai kesukaan. Aku juga
tahu, tak mudah bagimu untuk dapat menemukan yang sepertiku disana. Sadarilah,
aku ini sedemikian eksklusif untuk dibuat satu unit saja, tak lebih. Tapi
sekali kau pernah bersamaku, maka tak ada waktu dimana kau menemukanku
menghilang darimu.
Terakhir, tetaplah semangat menerjang tugasmu. Bagaimanapun ini bukan
yang pertama bagi kita, dua tahun wajib militer di akselerasi mestinya membuat
kita tak kaget lagi dengan yang seperti ini. Ingatlah ketika waktu dan tugas
dengan kejamnya dalam saat yang bersamaan memburu kita dan kita saling bahu
membahu untuk menyelamatkan diri. Ketika keengganan untuk menjalankan tugas itu
menguasaimu, ingat waktu yang lalu, bayangkanlah kami semua ada disana, sedang
saling membantu untuk bisa menyelamatkan diri seperti biasa.
Semoga waktu-waktu kedepan menjadi yang membahagiakan untuk kita semua,
amin.
teruntuk Rere Harits Ariyanti
Joyeux Anniversaire, My Beloved Fans~
-The Awesome Me-
No comments:
Post a Comment