Aku tak melihatmu lagi
Kupikir enyah sudah segala
Ternyata kau ada, sedikit menjauh tapi masih bisa kuterka
Eksistensimu masih bisa kuhirup lega
Kupikir enyah sudah segala
Ternyata kau ada, sedikit menjauh tapi masih bisa kuterka
Eksistensimu masih bisa kuhirup lega
Emosi bermain di
panggung hitam putih
Aku tak mengerti manusia
Bagaimana mereka dihidupkan, hidup, dan dibuat pergi darinya jauh-jauh
Sebagaimana aku tak mengerti akar
dari bunga yang kini tumbuh di pekarangan kalbuku
Aku tak mengerti manusia
Bagaimana mereka dihidupkan, hidup, dan dibuat pergi darinya jauh-jauh
Sebagaimana aku tak mengerti akar
dari bunga yang kini tumbuh di pekarangan kalbuku
Kau tak pernah
menyiramnya, aku tahu
Tapi disanalah oksigenmu menyinambungkan hidupnya lagi dan lagi
Candu atau mati
Seperti itulah korelasi mereka bermula dan berakhir
Tapi disanalah oksigenmu menyinambungkan hidupnya lagi dan lagi
Candu atau mati
Seperti itulah korelasi mereka bermula dan berakhir
Sampai pagi,
Sampai tingkap menyisir cahaya mentari
Kau bermain dalam teater mimpi-mimpiku
Aku ingin menikmatinya hingga usai, maka jangan bangunkan aku
Sampai tingkap menyisir cahaya mentari
Kau bermain dalam teater mimpi-mimpiku
Aku ingin menikmatinya hingga usai, maka jangan bangunkan aku
Wangi pun itu, elok pun
itu, jangan bangunkan aku
Karena mimpi ini hanya sekumpulan camar yang migrasi di sore hari
Bukan balon-balon gas dengan tali
Karena mimpi ini hanya sekumpulan camar yang migrasi di sore hari
Bukan balon-balon gas dengan tali
Jangan bangunkan aku
sampai pagi.
30/s’13
No comments:
Post a Comment