Sebidang cor-coran lantai
atas yang belum selesai dibangun, kami sebut biasanya sebagai atap. Padahal,
lumrahnya atap disini ialah susunan miring lembaran genteng-genteng tanah. Di
suatu sore, dengan pemandangan menakjubkan berupa langit penuh ditambah matahari
oranye yang terbirit-birit hendak pulang, menyiramkan cahayanya ke kubah masjid
dan membuatnya bersinar dari balik rerantingan pohon jauh di belakang gereja
sana. Aktifitas rumah sakit sebelah yang riuh, dan jalanan yang tak pernah sepi
dari deru dan dengung kendaraan. Oh, jangan lupakan angin kuat yang menerpa
disini, juga keadaan bahwa nyatanya hanya kita yang kerap kali melompat pagar pengaman dan merebahkan diri disini, meski dalam beberapa kesempatan, kita didahului
orang lain. Meskipun begitu, apa yang kita lakukan disini, sore ini, aku yakini
sebagai salah satu hal yang membuatku menyadari bahwa ternyata memang hanya
butuh waktu, sampai tempat ini membuatku jatuh cinta. Seberapapun beratnya
perjuangan yang harus kita pikul disini.
Still try to breathing, even if it
makes me lost my voice…
Glory, let it follow us along passing this way
Love, let it flow among us while passing this way
Destiny, let us enjoy this time, perfectly, please…
Hoping, Struggling
Yuanita WP
No comments:
Post a Comment