dengan sub judul berupa: RUMAH KEDUAKU DILIPUTI PAGAR TINGGI BERLILIT DURI*ngaco*
Heh, mau kemana?(tanya seorang Satam *satpam woi!/bodo, gua maunya gini* dengan sengaknya)
(Kami bertiga trio koki hanya cengo lalu cecengiran gaje)
(Lalu datanglah dua orang bala tentara sukarela bela negara#apadah yaitu dua orang superstrong yang menempuh sekian banyak perjalanan dengan MEMBAWA MOTOR*hayyoo!#OH, abaikan..)
Mau itu pak, anu.. err..*sebenernya gak gini juga sih, tapi kesannya di otak saya gini.
(Lirik salah seorang PEMBAWA MOTOR tadi)
(Lirik salah seorang PEMBAWA MOTOR tadi)
(Semua mata tertuju pada Rere)
Itu Pak, sebenernya kita, err (gua lupa tadi lu ngomongnya gimana re#kemplang)
(Akhirnya datanglah penyelamat kami Bapake Sutarman tercinta)
Ada apa ini? (Bapake ikutan nimbrung)
Mm.. mau ketemu bapak, pak. (Rere menyeletuk begitu saja, dan kamipun menghela nafas lega*fuihh*)
Yaudah, ayo.. masuk masuk.. (Bapake akhirnya ngajakin masuk)
Ehh.. eh.. isi buku tamu dulu! (si Satpan teriak teriak lagi#dasar=,=")
(Akhirnya rere yang ngisi buku tamu, biasa lah, dia kan pemulai *yagak re?* )
(Pas ngisi itu Satam ngoceh-ngoceh soal transformasi bangunan yang hijau hijau bak bunglon lumutan semenjak kami tinggal pergi. dan sumpah sekarang jadi FREAK abiss ini sekolah D<)
(setelah mengisi buku tamu kamipun masuk dengan tak elitnya, sempat dorong dorongan di depan pintu ruang piket, dan rundingan segala, dan lain lain)
(begitu masuk ruang piket, berasa aura yang berbeda ada disana dan ternyata ah, ada si***, pokoknya itu orang yang geez banget dah selama smp, banyak temen gua yang ada masalah sama dia, muka dua men!)
(akhirnya setelah bersalaman dengan beberapa guru, kamipun dipersilahkan untuk duduk di ruang yang sesungguhnya prestisius itu. Percuma guys, sejak masih nongkrong di sekolah nan hijau ini aku sudah tak terlalu nyaman dengan ruang ini)
(kami yang akhirnya secara dadakan sumpah berdalih berguru soal proposal penelitian kimia pada Bapake akhirnya malah membicarakan hal itu)
(Banyak elmu sih yang sebenernya kita dapet dari Bapake tadi, tapi..)
--nangis sesaat--
--nangis sesaat--
BUKAN ITU YANG KAMI INGINKAN, WOOIIII!!!
Kami hanya ingin melongok kembali untaian memori yang pernah kami rangkai disini, ya, PERNAH!
oh, diusir! Tidakkah mereka memikirkan masalah soal orang orang seperti kami. Dengar, tak sedikit ya alumni yang kecewa soal kebijakan otoriter sekolah ini yang semakin hari semakin aneh. Aku tahu, kartu pelajar kami telah habis masanya, ujian nasional sudah kami lalui bersama, ijazah kami memang sudah kami terima, tapi, ada banyak hal yang tak bisa kami bawa pulang dari sekolah kami ini. Tentang ruangan-ruangannya yang menyimpan cerita-cerita tersendiri, tentang setiap sudutnya yang pernah menjadi latar bagi berbagai peristiwa penting yang pernah terjadi dalam sekelumit perjalanan kami disini, dan tentang orang-orang keren bin awesome yang pernah kami temui disini.
Yeah, kapan lagi aku bisa berbangga hati soal pernah menjadi sekeping bagian dari kastil megah ini jika kalian buat ini jadi bak penjara. Tiga tahun bukan waktu yang singkat, boi.. dan selama itulah kami berada disini, terkunci dari dunia luar. Tapi tak seharusnya juga kalian mengunci kami dari dalam ketika kami sudah tak lagi berada disini. Ada kalanya kami perlu merenungi masa masa lalu, menertawai keluguan kami dulu, berkumpul dan berangkulan macam saat itu. Seberapapun mahalnya tarif mengecap bangku sekolah ini sekarang, sejarah kami yang pernah tertoreh disini sungguh jauh lebih mahal.
Sebentuk bangunan megah berlantai dua, dengan warna hijau yang menjamur dimana-mana. Pot demi pot berisikan berbagai jenis bunga berjajar di sisi-sisi kosong bangunan. Kelas-kelas yang temboknya pernah kami corat-coret *meski kini sudah dicat ulang*, meja yang kami sayat sayat dan kami gambari *meski kini sudah diganti*, kursi-kursi yang patah kaki oleh kebar-baran kami *meski juga sudah diganti*, dan masih banyak hal lagi. Bangunan yang glamor ketika petang ini, satu-satunya sekolah yang kutahu punya lapangan yang bersinar bak lantai ballroom di malam hari ini, juga satu-satunya sekolah yang kutahu punya golden sunrise view yang uhh ini, rumah kedua kami ini, tak seharusnya berubah secepat ini. Kami belum tahu, kami belum jatuh cinta pada rumah baru kami. Kami masih butuh pintu hangat yang terbuka untuk kami kembali. Menelisik kenangan kami.. yaah, hanya sebatas itu.^^
semoga, tak konyol lagi kebijakannya di lain kali ya?
aku tunggu kau sambut kami lagi!
For my Second House,
January, 13th 2012
No comments:
Post a Comment